Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELARANGAN CANTRANG, 7 Pabrik Surimi di Jatim Tutup

Sedikitnya ada 7 pabrik pengolahan pasta ikan atau surimi di Jawa Timur melaporkan berhenti beroperasi akibat tidak ada kepastian pasokan bahan baku ikan sejak adanya pelarangan penggunaan alat tangkap cantrang.
Kapal cantrang tak beroperasi dan terparkir di Pelabuhan Probolinggo./Bisnis
Kapal cantrang tak beroperasi dan terparkir di Pelabuhan Probolinggo./Bisnis

Bisnis.com, SURABAYA – Sedikitnya ada 7 pabrik pengolahan pasta ikan atau surimi di Jawa Timur melaporkan berhenti beroperasi akibat tidak ada kepastian pasokan bahan baku ikan sejak adanya pelarangan penggunaan alat tangkap cantrang.

Berdasarkan laporan di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jatim, 7 pabrik yang tutup sejak awal tahun tersebut di antaranya PT Southern Marine Product di Probolinggo, PT Tridaya Jaya Manunggal di Pasuruan, PT Star Food Internasional dan PT QL Hasil Laut berada di Lamongan, PT Kelola Mina Laut di Tuban serta PT Indo Lautan Makmur di Sidoarjo.

Sedangkan PT Nasional Indo Mina yang berada di Tuban diinformasikan masih beroperasi hingga Maret 2018 karena masih akan menghabiskan sisa bahan baku yang dimiliki dengan mengolah bahan baku mix impor dan lokal.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim, Heru Tjahjono mengatakan di Jatim penggunaan alat tangkap cantrang dan sejenisnya ada sekitar 40%, dan sisanya merupakan alat tangkap yang tidak dilarang seperti gillnet (jaring insang), pancing ulur (handline), rawai dasar, rawai hanyut, dan bubu lipat.

“Saat larangan itu diberlakukan otomatis hasil tangkapan nelayan akan turun drastis karena yang menggunakan alat itu mencapai 40%,” katanya kepada Bisnis, Jumat (12/1/2018).

Selain terjadi penutupan pabrik dan pengangguran akibat penurunan hasil tangkapan, tapi juga berpengaruh pada sektor lainnya yakni para pekerja di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) seperti pekerja angkut ikan, hingga ibu-ibu yang bisanya menyortir ikan di pinggiran laut TPI.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap, DKP Jatim, M. Gunawan Saleh mengatakan alat tangkap ramah lingkungan yang diberikan pemerintah pusat memang sudah diberikan kepada para nelayan kecil yang hasil tangkapnya berkisar di bawah 10 Gross Ton (GT).

Hingga kini di Jatim sudah ada 1.331 unit alat tangkap yang diterima nelayan, terutama yang terbanyak berada di Tuban 1.018 unit jaring, Gresik 121 unit gillnet, Probolinggo 97 unit gillnet, Pamekasan 63 uni jaring, Lamongan 18 jaring, Situbondo 10 jaring, Pasuruan 4 jaring.

“Mereka meminta jenis alat tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Sedangkan untuk nelayan yang kapal-kapal besar diberikan bantuan permodalan dengan bunga rendah 6%-7% melalui bank BUMN,” ujarnya.

Meski begitu, lanjut Gunawan, masih ada janji pemerintah seperti kepada nelayan di TPI Brondong Lamongan yang belum terealisasi yakni melakukan uji coba alat tangkap ikan ramah lingkungan yang kapasitas tangkapnya menyamai cantrang.

Berdasar catatan DKP Jatim jumlah produksi ikan pada 2016 mencapai 407.842,5 ton yang terdiri dari ikan tangkap laut 390.296,2 ton dan tangkap perairan umum (danau/sungai) 17.546,3 ton.

Pada 2017 hingga kuartal III, tercatat hasil produksi ikan Jatim mencapai 297.114,12 ton, yang terdiri dari ikan tangkap laut 282.069,28 ton dan ikan perairan umum 15.044,84 ton. Hasil tangkap dari 2016 ke 2017 tampak menurun, tetapi menurut DKP Jatim penurunan pada tahun lalu lebih disebabkan oleh faktor cuaca.

Sedangkan jumlah nelayan di Jatim tercatat ada 249.390 orang dengan total 56.692 armada perikanan, dan 180.817 unit alat tangkap.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper