Bisnis.com, BLITAR—Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Blitar, Jawa Timur, membidik pengusaha mikro menjadi peserta, sebagai upaya mmeberikan jaminan sosial pada mereka serta para pegawainya.
"Kami memang menjaring yang potensial untuk ikut kepesertaan yaitu menengah ke bawah, yang mikro. Mereka banyak yang tidak tahu, sehingga belum ikut program ini," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Blitar Arie Fianto Syofian di Blitar, Rabu (27/12/2017).
Ia mengatakan, hingga kini jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan Blitar mencapai 2.200 badan usaha dengan 36 ribu peserta. Pada 2017 ini, ditargetkan ada 12 ribu peserta baru wilayah BPJS ini, yaitu Blitar, Tulungagung, hingga Trenggalek.
Arie menambahkan, pemerintah telah memutuskan bahwa kepesertaan BPJS ketenagakerjaan harus diikuti seluruh warga baik penerima upah maupun nonupah. Penerima upah adalah mereka yang bekerja, sementara yang nonupah adalah yang pemilik usaha, misalnya UMKM.
Program BPJS ketenagakerjaan merupakan program jaminan sosial. Program tersebut merupakan jaring pengaman dari aktivitas pekerjaan, sehingga terhindarkan dari potensi kemiskinan sebagai dampak dari risiko sosial. Mereka bisa ikut perlindungan sosial kecelakaan kerja, kematian, jaminan hari tua, serta jaminan pensiun.
Walaupun jumlah kepesertaan BPJS ketenagakerjaan itu banyak, hingga kini diketahui masih belum semua pemilik usaha mengikutsertakan pegawainya dalam program ini. Padahal, seharusnya, program ini diberikan perusahaan sebagai bentuk kepedulian pemilik usaha pada pekerja.