Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adi Husada Surabaya Bangun Pusat Penanganan Kanker Terpadu

Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya membangun pusat penanganan kanker terpadu Adi Husada Cancer Center (AHCC) untuk memenuhi kebutuhan pasien kanker terutama layanan radioterapi yang masih minim di Surabaya.

Bisnis.com, SURABAYA - Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya membangun pusat penanganan kanker terpadu Adi Husada Cancer Center (AHCC) untuk memenuhi kebutuhan pasien kanker terutama layanan radioterapi yang masih minim di Surabaya.

Direktur Utama RS Adi Husada Undaan Wetan, Yenny Wangsanegara mengatakan terapi radiasi merupakan prosedur pengobatan kanker yang telah diakui hasilnya dan diterapkan diberbagai pusat penanganan kanker di dunia. Hanya saja, fasilitas radio terapi di Indonesia masih sedikit sekitar 67 unit sehingga membuat pasien harus mengantre.

"Di Surabaya sendiri jumlah fasilitas radio terapi baru ada dua. Seorang pasien bahkan harus menunggu sampai 6 bulan supaya bisa menjalani radioterapi," katanya saat Grand Opening AHCC, Jumat (24/11/2017).

Adapun AHCC sendiri memiliki fasilitas pelayanan penanganan kanker dengan dilengkapi Computer Tomography (CT) Scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI) Scan, Mammografi, serta Ultrasound.

"Terapi radiasi yang kami miliki sudah menggunakan Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT). Pelayanan yang kami siapkan itu terpadu mulai sebelum, sesaat dan sesudah terkena kanker," imbuh Yenny.

Ketua Perkumpulan Adi Husada, Edhy Listiyo menambahkan pengembangan AHCC ini bekerja sama dengan TE Asia Healthcare Partners yang sebelumnya telah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit lain di Asia seperti Hong Kong Integrated Oncology Center, Vietnam Integrated Medical Service, dan The Cancer Center At Mother Teresa of Calcutta Medical Center,.

"Asia memang menjadi target utama TE, mengingat pesatnya pertumbuhan penduduk di kawasan ini, yang pada muaranya membuat Asia sebagai daerah yang berpotensi memegang beban peningkatan penderita penyakit kronis," jelasnya.

CEO TE Asia Healthcare Partners, Eng Aik Meng menambahkan minimnya fasilitas penanganan penyakit kronis di Indonesia dinilai menjadi peluang bagi TE untuk membantu mengurangi kesenjangan di bidang penyelenggaraan kesehatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper