Bisnis.com, JAKARTA – PT Multi Bintang Indonesia Tbk. bakal fokus mengembangkan bisnis minuman low alcohol dan nonalkohol sebagai strategi perusahaan ke depan. Perubahan pola konsumsi dan regulasi dalam negeri menjadi faktornya.
Corporate Communication Manager Multi Bintang Indonesia Agnes Agastia mengatakan saat ini penjualan masih didominasi oleh produk alkohol. Namun, melihat perubahan pola konsumsi bir masyarakat dan regulasi yang diterbitkan pemerintah, perusahaan memilih fokus pada produk low alcohol dan nonalcohol.
“Kami akan kembangkan low alcohol dan nonalcohol, tetapi tidak meninggalkan citra sebagai produsen minuman beralkohol,” ujarnya saat kunjungan ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (19/10/2017).
Saat pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan No.6/M-DAG/PER/1/2015 yang mengatur peredaran minuman beralkohol, Agnes menuturkan produksi perusahaan sempat turun setengah dari produksi normal.
Bahkan, setelah beleid ini terbit, terdapat produk yang kembali ke pabrik. “Namun, saat ini kami sudah recovery,” katanya.
Emiten dengan kode saham MLBI ini mulai merilis produk low alcohol dengan merek Bintang Radler pada 2015. Selain itu, pada Agustus 2017, perseroan juga meluncurkan Heineken Light dengan kadar alkohol sebesar 3,3%.
Saat ini, perseroan memiliki 2 pabrik atau brewery yang berlokasi di Tangerang dan Sampang Agung, Mojokerto, Jawa Timur.
Pabrik Tangerang khusus memproduksi bir merek Bintang berkapasitas 1 juta hekto liter per tahun, sedangkan pabrik Sampang Agung memproduksi bir Bintang dan produk nonalkohol, seperti Bintang Zero, Bintang Radler 0%, Bintang Maxx, Green Sands dan Fayrouz.
Belum lama ini, perseroan juga memasarkan cider dengan merek Strongbow.