Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Husky-CNOOC Mulai Mengalirkan Gas ke PGN

Husky-CNOOC Madura Limited, operator Lapangan Madura BD, Blok Madura Strait, mulai mengalirkan gas bumi secara komersial sebanyak 40 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
Lapangan BD, Blok Madura Strait, Rabu (20/9/2019)./Sepudin
Lapangan BD, Blok Madura Strait, Rabu (20/9/2019)./Sepudin

Bisnis.com, SAMPANG – Husky-CNOOC Madura Limited, operator Lapangan Madura BD, Blok Madura Strait, mulai mengalirkan gas bumi secara komersial sebanyak 40 juta kaki kubik per hari (MMscfd).

Gas alam itu dijual ke PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. dengan harga US$7 per juta British thermal unit (MMBtu).

Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) mengolah gas tersebut di floating production storage, and offloading (FPSO). FSPO merupakan fasilitas terapung untuk mengolah minyak dan gas bumi dari pengeboran lepas pantai yang biasanya berbentuk kapal.

Fasilitas pengolahan dan penyimpanan gas terapung itu memiliki kapasitas 110 MMscfd gas dan 7.000 barel per hari (bph) kondensat.

FSPO Karapan Armada Sterling III itu didatangkan oleh PT Armada Gema Nusantara (perusahaan penyedia FPSO asal Malaysia, Bumi Armada Bhd.) pada Januari 2017. Armada Gema Nusantara memesan FPSO itu dari Keppel Oil, perusahaan migas asal Singapura. Kemudian Armada Gema Nusantara menyewakan FPSO itu kepada HCML.

General Manager Husky-CNOOC Madura Limited Huang Chunlin mengatakan bahwa saat ini produksi gas Lapangan BD yang ditampung di FPSO Karapan Armada Sterling sebanyak 30-40 MMscfd dan kondensat sekitar 3.000 barel per hari (bph).

"Kapasitas puncak produksi [Lapangan BD] 110 MMscfd. Namun, saat ini produksi baru 40 MMscfd ke PGN dengan harga US$7 per MMBtu," ujarnya saat peresmian produksi gas pertama Lapangan BD, Blok Madura Strait, Rabu (20/9/2019).

Peresmian gas pertama Lapangan BD dihadiri Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, Wakil Kepala SKK Migas Sukandar, dan Bupati Sampang Fadillah Budiono.

Husky Energy, perusahaan minyak dan gas bumi asal Kanada itu memegang 40% saham di Lapangan Madura BD. Sementara itu, perusahaan migas asal China, CNOOC Limited, memegang saham 40%, sedangkan sisanya sebesar 20% dimiliki oleh Samudera Energy Limited, perusahaan migas asal Indonesia yang didirikan oleh Patrick Sugito Walujo, menantu T.P. Rachmat.

Lapangan BD terletak di lepas pantai Selat Madura, yaitu sekitar 52 km di timur Pasuruan (Jawa Timur) dan 16 km di selatan Kabupaten Sampang, Pulau Madura.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper