Bisnis.com, JAKARTA—Direktur Utama RNI Didik Prasetyo menyampaikan, total produksi gula RNI sejak musim giling 2017 pada Juni hingga 14 September sebesar 202.000 ton.
Dari angka ini, sebesar 71.629 ton merupakan gula milik RNI dan belum terserap oleh Bulog. Sementara sisanya sebesar 130.371 ton merupakan gula milik petani.
Dia mengatakan tertundanya penyerapan gula milik RNI oleh Bulog menganggu rencana musim tanam berikutnya. Untuk itu, RNI meminta penjelasan Bulog terkait penyerapan gula milik PG BUMN ini.
"Tentu cash flow agak terganggu. Terpaksa harus pinjam bank untuk modal tanam berikutnya," kata dia, Senin (18/9/2017).
Sementara itu, Didik menyampaikan RNI akan memaksimalkan penjualan gula dalam kemasan 1 kg ke ritel melalui anak perusahaan PT Rajawali Nusindo.
"Sebelumnya sudah ke ritel. Saat ini kami maksimalkan hingga memenuhi kapasitas 5.000 ton per bulan," imbuh dia.
Direktur Komersial Perum Bulog Febriyanto menyampaikan, rencananya Selasa (19/9) ini akan rapat bersama PTPN dan RNI membahas percepatan penyerapan gula milik petani dan gula milik PG BUMN, kemudian dilanjutkan rapat pada Jumat (22/9) bersama para distributor gula.