Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paguyuban Mitra Produksi Sigaret Minta Kenaikan Cukai Rasional

Paguyuban Mitra Produksi Sigaret Indonesia (PMPSI) menolak kenaikan cukai yang diperkirakan mencapai rerata sebesar 8,9% di 2018 karena jauh diatas angka inflasi dan tidak mempertimbangkan kelangsungan hidup industri hasil tembakau.

 

Bisnis.com, MALANG--Paguyuban Mitra Produksi Sigaret Indonesia (PMPSI) menolak kenaikan cukai yang diperkirakan mencapai rerata sebesar 8,9% di 2018 karena jauh diatas angka inflasi dan tidak mempertimbangkan kelangsungan hidup industri hasil tembakau.

Ketua PMPSI Djoko Wahyudi mengatakan kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) sebesar itu tidak rasional dan dan membebani industri rokok.
“Kebijakan mengenai tarif cukai harus rasional dengan mempertimbangkan kelangsungan bisnis industri tembakau,” katanya dalam keterangan resmnya, Minggu (10/9/2017).

Pernyataannya itu disampaikan ‎di sela-sela acara ngaji bareng ribuan buruh linting rokok bersama Emha Ainun Najib di PT. Ittihade Rahmad Utama, Desa Jati Pasar KecamatanTrowulan,Kabupaten Mojokerto, Sabtu(9/9/2017).
‎Menurut Djoko, kenaikan dan kebijakan cukai seharusnya bersifat jangka panjang dan mempertimbangkan kemampuan industri sehingga kepastian usaha lebih terjamin dan pelaku industri tidak was-was setiap menjelang kenaikan cukai. Kenaikan harga cukai pun harus mengikuti inflasi.
‎"Besaran kenaikan cukai hendaknya disesuaikan dengan parameter ekonomi dan mengikuti inflasi,"paparnya.

Ia menegaskan pemerintah seharusnya jangan hanya bergantung pada cukai tembakau sebagai sumber penerimaan cukai, terutama ditengah lesunya kondisi industri tembakau saat ini.

Jika kenaikan cukai tetap diberlakukan akan berdampak pada industri tembakau,‎
mengingat industri tembakau merupakan industri padat karya yang melibatkan jutaan orang dari hulu hingga hilir di samping juga sebagai sumber utama penerimaan cukai negara.‎

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper