Bisnis.com, SURABAYA – PT Cipta Krida Bahari (CKB Logisticss) tahun depan berencana memperluas kapasitas gudang penyimpanan dan layanan Pusat Logistik Berikat (PLB) hingga 35.000 m2 pada fase 3 di kawasan Osowilangun Surabaya.
Presiden Direktur CKB Logistics, Imam Sjafei mengatakan CKB sudah mengembangkan Hub Logistik di kawasan Central Business Park Osowilangun di atas lahan seluas 30.000 m2 dengan kapasitas 5 kali lebih besar dari lokasi sebelumnya di Raya Margomulyo.
“Hub logistic yang baru saja diresmikan ini merupakan pengembangan fase ke 3 yang terdiri dari fasilitas gudang tertutup seluas 6.000 m2, gudang terbuka 20.000 m2 dan kantor 500 m2. Rencananya pada kuartal II tahun depan akan kita kembangkan lagi fase 3 25.000 m2, dan PLB nya 10.000 m2,” jelasnya di sela-sela Peresmian Hub Logistics CKB Logistics, Rabu (6/9/2017).
Dia mengatakan PLB milik CKB Logistics yang baru beroperasi ini diperkirakan dapat mencapai tingkat utilitas hingga 100% sampai akhir tahun mengingat sudah ada beberapa perusahaan importir, terutama importir bahan baku industri sudah memesan gudang penyimpananya.
“Ke depan kebutuhan PLB akan terus berkembang, dan kami terus membangun karena untuk mengantisipasi permintaan apalagi di Surabaya Gresik dan sekitarnya banyak industri yang membutuhkan jasa layanan logistik,” ujarnya.
PLB milik CKB Logistics di Surabaya ini merupakan yang ke 5, setelah sebelumnya sudah dikembangkan di Cakung, Karawang, Balikpapan, Sorong Papua dan terkahir Surabaya. Khusus Surabaya, dibutuhkan investasi Rp20 miliar untuk pembangunan fisik atau belum termasuk lahan.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Seksi Bidang Fasilitas Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Jatim I, Iwan Riswanto mengatakan saat ini di Surabaya terdapat 4 PLB yakni Indra Jaya Swastika (IJS), Kamadjaja Logistics, Adi Perkasa, dan terakhir CKB Logistics.
“Perkembangan PLB di Jatim cukup bagus dan ini sejalan dengan program pemerintah yang ingin menekan high cost logistic dan memudahkan bahan baku masuk ke industri,” katanya.
Selama ini, lanjutnya, barang impor/bahan baku impor masih harus singgah dan ditimbun di Singapura dan Malaysia lantaran dianggap lebih murah dan tidak dikenai segala macam perizinan. Akibatnya, keuntungan dari persewaan gudang banyak dinikmati oleh negara tersebut.
“Dengan adanya PLB di Surabaya, harapannya harga-harga dan pemenuhan produksi untuk konsumen lebih murah dan tepat waktu, impor bahan baku juga lebih cepat dan efisien.”