Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KESEJAHTERAAN PETANI: NTP di Jatim Mulai Membaik

Nilai tukar petani provinsi Jawa Timur mulai terkerek pada Agustus 2017 setelah pada tujuh bulan pertama tahun ini terus berada di bawah level tahun 2016. Kenaikan nilai tukar petani dinilai merupakan indikasi dari perbaikan harga komoditas di tingkat hulu.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, SURABAYA – Nilai tukar petani provinsi Jawa Timur mulai terkerek pada Agustus 2017 setelah pada tujuh bulan pertama tahun ini terus berada di bawah level tahun 2016. Kenaikan nilai tukar petani dinilai merupakan indikasi dari perbaikan harga komoditas di tingkat hulu.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menunjukkan nilai tukar petani (NTP) Jatim pada Agustus 2017 yaitu sebesar 105,40 atau naik 1,43% dari capaian bulan sebelumnya. Kenaikan NTP terjadi pada seluruh subsektor pertanian di Jatim.

Kepala BPS Jatim Teguh Pramono mengungkapkan  capaian NTP Agustus 2017 untuk pertama kalinya menyentuh level yang cukup tinggi setelah selama Januari–Juli 2017 terus berada di bawah NTP Januari–Juli 2016.

“Kabar baiknya juga kenaikan NTP ini dinikmati oleh semua subsektor pertanian. jika kita lihat datanya, indeks harga yang diterima petani naik 1,12% pada Agustus 2017 dibandingkan bulan sebelumnya,” jelas Teguh di Surabaya, Selasa (5/9/2017).

Data BPS menunjukkan nilai tukar petani Jatim pada seluruh subsektor telah berada di atas indeks 100 yang artinya indeks harga yang diterima petani telah lebih tinggi dibandingkan indeks harga yang dikeluarkan petani.

Secara rinci, NTP tertinggi diperoleh subsektor peternakan sebesar 112,49, lalu subsektor perikanan sebesar 110,89, subsektor hortikultura sebesar 102,41, subsektor tanaman pangan sebesar 102,37, dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 101,94.

Ada beberapa komoditas yang di tingkat hulu mengalami kenaikan harga sehingga mengerek daya beli petani. Komoditas-komoditas itu yaitu tembakau, sapi potong, gabah, ikan nila, udang, buah apel, nilam, teri, kopi, dan kol/kubis.

“Datanya menunjukkan harga kol/kubis di tingkat petani naik cukup besar/ tapi kontribusi yang paling besar terhadap indeks harga yang diterima petani adalah harga tembakau,” terang Teguh.

Selain itu, BPS Jatim mencatat beberapa komoditas mengalami penurunan harga yang cukup tajam di tingkat petani atau petambak seperti bawang merah, ikan laying, cabai rawit, dan rumput laut.

Jatim merupakan sentra sejumlah komoditas pangan seperti beras, jagung, daging, gula, dan garam dengan produksi paling tinggi di antara provinsi lain di Indonesia.

Jatim mengirimkan rata-rata lebih dari 50% produksi beras dan lebih dari 90% produksi garamnya ke berbagai provinsi.

Sementara itu, Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Jatim Suyanto menuturkan harga gabah yang diproduksi pada musim panen kedua memang lebih tinggi dibandingkan saat puncak panen, karena  kualitasnya yang lebih baik.

 “Untuk harga gabah, memang kerap terjadi fultuasi di tingkat petani tapu untuk musim panen kedua, harganya relatif bagus. Nilai tukar pada musim panen kedua juga biasanya lebih baik,” jelas Suyanto saat dihubungi Bisnis.

Kendati demikian, Suyanto menyebut ada beberapa komoditas yang sampai saat ini harganya cenderung rendah di tingkat petani seperti tanaman tebu. Untuk itu, dia berharap pemerintah pusat dan pemerintah provinsi mengeluarkan kebijakan antisipasi mengingat lahan tebu di Jatim merupakan yang terluas di antara provinsi lain.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper