Bisnis.com, PAMEKASAN—Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pamekasan Nurul Widiastutik menyatakan, produksi garam di wilayah itu kini mencapai 5.810,50 ton.
"Jumlah produksi ini berdasarkan pendataan yang dilakukan petugas lapangan hingga 31 Agustus 2017," katanya di Pamekasan, Jawa Timur, Senin (4/9/2017).
Nurul menjelaskan, jumlah total produksi garam itu berdasarkan hasil produksi garam dengan pola produksi geoisolator dan produksi garam tradisional.
Ia menjelaskan, produksi garam dengan teknologi geoisolator mencapai 3.668,50 ton, dan produksi garam tradisional sebanyak 2.142,00 ton.
"Dari total produksi sebanyak 5.810,50 ton ini, garam yang telah terjual sebanyak 5.792,50," katanya.
Menurut Nurul Widiastutik, total luas areal tambak garam pada musim produksi garam saat ini mencapai 913,5 hektare, tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
Masing-masing di Kecamatan Pademawu seluas 446,0 hektare, di Kecamatan Galis seluas 457,9 hektare dan di Kecamatan Tlanakan seluas 213,5 hektare.
"Kelompok usaha garam yang menggarap lahan garam kali ini sebanyak 170 kelompok dengan harga jual garam antara Rp1 juta hingga Rp1,4 juta per ton," katanya.
Menurut Kepala DKP, saat ini stok garam petani di Pamekasan yang belum dijual sebanyak 18 ton dengan perincian di Kecamatan Pademawu sebanyak 10 ton dan di Kecamatan Galis sebanyak 8 ton.
"Kalau di Kecamatan Tlanakan, sudah tidak ada stok garam sama sekali," katanya.