Bisnis.com, TULUNGAGUNG—Bank Indonesia cabang Kediri menggelar layanan penukaran uang baru secara keliling di beberapa kota se-eks-Karesidenan Kediri, seperti Kabupaten/Kota Kediri, Tulungagung, Blitar, Nganjuk, dan Trenggalek guna memenuhi kebutuhan uang pecahan masyarakat untuk Lebaran.
"Beberapa armada kami kerahkan untuk melakukan kegiatan penukaran uang secara keliling bersama sejumlah bank yang ditunjuk di masing-masing daerah," kata Humas Bank Indonesia Perwakilan Kediri, Danny Agustino, Minggu (18/6/2017).
Selain mobil BI, sejumlah bank juga melakukan kegiatan layanan serupa di lokasi yang sama.
Di Tulungagung, aktivitas layanan penukaran uang melalui kendaraan keliling dilakukan sepekan sekali.
Terakhir layanan penukaran uang baru terpantau pada Sabtu (17/6) di sekitar Alun-alun Kota Tulungagung.
Dengan durasi kurang dari satu jam, uang baru yang disediakan oleh BI Kediri sebesar Rp 370 juta dengan empat mata uang pecahan dari Rp2.000 hingga Rp20 ribu.
"Kemarin kami gelar di alon alon Tulungagung dengan melibatkan enam bank umum lain, seperti dari Bank Jatim, Mandiri, BNI 46, BRI, BTN dan Bank Sinhan," ujarnya.
Danny mengatakan, kantor perwakilan BI Kediri, telah memproyeksikan kebutuhan uang masyarakat (outflow) untuk periode Ramadan tahun 2017 di wilayah kerjanya mencapai Rp6,5 triliun.
Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan realisasi outflow pada tahun 2015 dan tahun 2016.
Berdasarkan catatan realisasi outflow tahun pembukuan 2015 tercapai volume penukaran uang baru sebesar Rp3,4 triliun, sedangkan pada 2016 naik menjadi Rp5,2 triliun.
Adapun, proyeksi kebutuhan masyarakat pada Ramadhan 2017 mencapai Rp6,5 triliun, terinci sebesar Rp6,1 triliun di antaranya adalah untuk uang pecahan besar (UPB).
Sedangkan sisanya sebesar Rp400 miliar adalah untuk uang pecahan kecil (UPK).
Danny mengatakan, BI Kediri meminta masyarakat tidak berlebihan dalam melakukan penukaran uang pecahan kecil baru.