Bisnis.com, MALANG—Pemkab Malang menyiapkan lahan seluas 500 hektare untuk tanaman bawang putih mendukung program pemerintah menuju swasembada komoditas pertanian tersebut dari 2033 dimajukan menjadi 2019.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Kab. Malang Nasri Abdul Wahid mengatakan daerah tersebut termasuk yang ditunjuk pemerintah terkait dengan upaya memacu produksi bawang putih menuju swasembada di 2019.
“Kami telah menyiapkan lahan seluas 500 hektare di 9 kecamatan,” ujarnya, Senin (5/6/2017).
Seperti diketahui, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mempercepat target swasembada bawang putih yang tadinya ditargetkan tercapai 2033 menjadi 2019.
Menurut Amran seusai penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI di Jakarta, Senin (5/6/2017), dimajukannya target swasembada bawang putih sebagai hikmah bergejolaknya harga komoditas pangan itu belakangan ini.
"Bawang karena bergejolak ada hikmahnya, seharusnya kita swasembada rencana besarnya 2033, tapi kita lompat insya Allah 2019 atau 2020 sudah swasembada. Kita percepat 13 tahun," katanya.
Amran menuturkan untuk mewujudkan target tersebut dibutuhkan sekitar 60 ribu hektare lahan.
Menurut Nasri, petani akan senang menanam bawang putih dengan syarat secara keekonomian menguntungkan. Apalagi untuk tahap pertama mereka memperoleh bantuan dair pemerintah berupa pupuk, bibit, dan pestisida.
Namun keberlanjutan dari usaha menanam bawang putih, kaya dia, sangat bergantung pada nilai keekonomian usaha tersebut. Intinya, harga komoditas pertanian tersebut harus menarik di mata petani.
Secara kalkulatif, untuk kembali modal maka harga bawang putih setidaknya mencapai Rp15.000/kg di tingkat petani.
Karena itulah, jika harga mencapai di bawah Rp15.000/kg, maka harus ada campur tangan dari pemerintah untuk menyerapnya lewat Bulog.
Dengan begitu, maka petani tidak mengalami kerugian dan usaha penanaman bawang putih akan terus berlanjut. Usaha penanaman bawang putih bisa berkelanjutan.
Menurut Nasri, komoditas bawang putih tergolong komoditas pertanian yang baru bagi petani di Kab. Malang. Sebelumnya mereka lebih berkonsentrasi pada penanaman bawang merah.
Sentra produksi bawang merah berada di 9 kecamatan a.l Pujon, Ngantang, Wonosari, Turen, dan Dau. Penanaman bawang putih nantinya juga diarahkan di kawasan tersebut.
“Kami menunggu penetapan dari penerima mengenai calon penerima calon lahan. Jika sudah ditetapkan, maka program tersebut bisa dilaksanakan,” ujarnya.