Bisnis.com, SURABAYA — Pengembang property, Pakuwon Group, mencatatkan okupansi 96-99% untuk pusat perbelanjaan (mal) yang dikembangkannya saat ini di tengah ketidakstabilan ekonomi nasional dan global.
Direktur Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi, mengatakan okupansi mal yang mereka kembangkan rata-rata mencapai 96%-99%.
Bahkan, di Tunjungan Plaza Surabaya jumlah tenant mal yang masuk waiting list mencapai 160 tenant.
"Sedangkan kalau bicara jumlah trafik pengunjung, khusus di Royal Plaza Surabaya saja saat weekend mencapai 8.000 mobil dan 15.000 motor," kata Sutandi Purnomosidi seusai penandatanganan MoU antara BTN dan Royal Plaza di Surabaya, Rabu (4/6/2025).
Di Tunjungan Plaza Surabaya, dia mengeklaim, jumlah pengunjung jauh lebih besar lagi.
Menurutnya, di tengah ketidakstabilan ekonomi dalam negeri dan ekonomi global yang juga belum menunjukkan kejelasan, Pakuwon Group optimistis bisa survive. Dia memprediksi awal tahun depan kondisi akan membaik.
Baca Juga
Saat dihadapkan dengan penurunan daya beli masyarkat, dia menyebut perlu terobosan supaya tidak semakin terpuruk.
Dia mencontohkan, Pakuwon pernah membuat program yang langsung membantu daya beli customer di antaranya program buy 1 get 1 free di Surabaya, Jogja, maupun Solo pada late night shopping yang disambut antusias oleh warga.
"Ada juga program belanja Rp500.000, customer bisa langsung dapat voucher kembali senilai Rp100.000," katanya.
Program lain yang pernah diinisiasi yakni program belanja berhadiah mobil, program parkir Rp1. Selain itu juga rencananya belanja di Royal Plaza Surabaya dengan aplikasi Bank BTN senilai Rp300.000, customer berhak menebus beras premium seharga Rp1.
Semua aktivasi ini tujuannya untuk memberikan keuntungan bagi customer khususnya di Royal Plaza Surabaya.
"Saya juga menjadwalkan bertemu dengan Wali Kota Surabaya untuk berkoordinasi agar Pemkot dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) bisa bersama membuat dorongan dalam dunia retail guna meningkatkan daya beli masyarakat," ujar dia.