Bisnis.com, SURABAYA - Tingginya ekspetasi masyarakat terhadap kualitas serta efisiensi pelayanan publik yang diterima khususnya oleh institusi penyelenggara negara terkadang menjadi salah satu alasan mengapa harus adanya perubahan yang dinamis terkait dengan proses bisnis dalam pelayanan publik mulai dari perencaan sampai dengan proses implementasinya. Salah satu yang seringkali dialami oleh masyarakat adalah begitu rumit proses yang dijalani ketika hendak mengakses layanan publik yang disediakan oleh pemerintah.
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Hayam Wuruk Perbanas, Ari Haryo Baskoro menjelaskan masih seringnya kita melihat keluhan-keluhan masyarakat ditambah lagi kemudahan pada akses digital membuat masyarakat semakin mudah untuk berbagi pengalaman terhadap buruknya kualitas pelayanan publik sehingga hal tersebut menjadi viral di social media.
Antrian panjang pada loket pelayanan serta berbelit-belit nya proses birokrasi yang membuat masyarakat merasa di ping-pong seolah menjadi hal yang lumrah akan terjadi dan menjadi gambaran masyakarat ketika akan berurusan dengan kantor pemerintahan, yang masih hangat baru-baru ini ketika warga negara China mengalami pungli oleh petugas imigrasi dan berbuntut pada dicopotnya 30 pejabat imigrasi hal ini menunjukkan masih banyak celah yang dapat dimanfaatkan oleh oknum dan seharusnya itu dapat diperbaiki dengan mengidentifikasi titik-titik mana saja yang berpotensi timbulnya ketidakpuasan masyarakat.
“Berkaca pada industri manufaktur asal Jepang yaitu Toyota Production System, bagaimana mereka menerapkan pertama kali Lean Management dengan mengidentifikasi titik masalah dan mengurangi segala macam bentuk pemborosan dengan tujuan memaksimalkan nilai pelanggan hal ini tentunya bisa diadopsi dan diterapkan di industri pelayanan publik.
Ketika institusi paham betul dan mampu menerapkan prinsip-prinsip lean management harapannya kinerja pada birokrasi akan meningkat, layanan pada masyrakat akan semakin cepat dan akhirnya memberikan nilai akhir yang lebih besar bagi masyakat dan hal tersebut akan mempengaruhi Indeks Kepuasan Masyarakat.”
Ari menyebut praktik Lean Management berfokus pada menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi masyarakat pengguna jasa pelayanan publik, hal tersebut dapat dipraktikan dengan menyederhanakan birokrasi, mengurangi waktu tunggu serta menigkatkan efisiensi sumber daya yang ada dan harapannya pelayanan akan berjalan lebih cepat dan berkualitas serta celah-celah dari aktitivitas yang berpotensi menciptakan pungli bisa dihilangkan.
“Dengan semakin berkembangnya teknologi akan diikuti dengan semakin kompleksnya tantangan yang akan dihadapi di era modern, praktik Lean Management saya rasa sangat relevan untuk dapat diimplementasikan oleh instansi pemerintah yang fokusnya memberikan pelayanan pada publik. Transformasi pelayanan publik melalui Lean Management mampu membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan yang responsif serta transparan akan menjadi tinggi, pungkas Ari.