Bisnis.com, SURABAYA - Sejak menjadi perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Mei 2024, kinerja keuangan PT Remala Abadi Tbk. (DATA), terus menunjukan peningkatan yang signifikan. Jika September 2023 pendapatannya hanya Rp 220 miliar, di September 2024 pendapatannya sudah menyentuh Rp 249 miliar. Laba bersih perseroan di September 2024 juga melesat menjadi Rp 51,9 miliar. Jumlah ini lebih baik dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 25,4 miliar.
Sedangkan untuk total ekuitas DATA di September 2024 sudah mencapai Rp 213 miliar. Jumlah ini meningkat dari periode yang sama di tahun 2023 yang hanya Rp 111 miliar. Aset yang dimiliki perseroan per September 2024 juga meningkat menjadi Rp 311,5 miliar dari periode sebelumnya yang hanya Rp 153 miliar.
Kinerja perseroan yang sangat baik ini juga dibuktikan dengan meningkatnya rasio laba bersih perseroan. Jika periode September 2023 hanya 11,56%, namun di periode September 2024 sudah mencapai 20,87%. Performa keuangan yang kuat ini juga didukung peningkatan EBITDA perseroan.
Jika di periode September 2023 EBITDA hanya Rp 57,6 miliar, namun di September 2024 EBITDA nya menyentuh Rp 109,5 miliar. Rasio EBITDA perseroan juga mengalami lonjakan signifikan dari 26,21% di tahun 2023, kini sudah mencapai angka 44,01%.
Richard Kartawijaya, Direktur Utama PT Remala Abadi Tbk. menjelaskan, kinerja keuangan yang sangat baik ini tak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan perseroan. Seperti terus melakukan ekspansi dan pengembangan jaringan serat optik, menambah jumlah pelanggan baik itu pelanggan korporasi dengan brand Tachyon, pemerintahan serta perumahan dengan brand NetHome, penerapan sejumlah kebijakan yang mampu menekan dan mengendalikan biaya produksi dan administrasi, pengawasan lapangan yang lebih ketat dan dilakukan secara internal, pemakaian material yang lebih terkontrol dan penerapan sejumlah standard ISO yang membantu manajemen dalam mengendalikan mutu pekerjaan.
“Saat ini proses audit laporan keuangan tahun 2024 tengah dilakukan. Kami optimis kinerja keuangan perseroan sesuai dengan target yang telah dibuat management di awal tahun 2024. Ini dapat dilihat dari ARPU perseroan yang sangat solid”, ungkap Richard.
Saat ini ARPU korporasi perseroan mencapai Rp 11 juta. Untuk ARPU Government yang bisa dibukukan perseroan mencapai Rp 137 juta. Sementara untuk ARPU residential 2024 sudah mencapai Rp 253 ribu. Selain itu ARPU perseroan dari segment pelanggan SME mencapai Rp. 4,5 juta.
Melihat industri telekomunikasi di Indonesia, terutama layanan internet yang tengah berada pada fase pertumbuhan pesat, Richard optimis kinerja perseroan di tahun 2025 masih akan terus menunjukan tren meningkat.
Management DATA mematok target kenaikan endapatan di tahun 2025 sebesar 15% secara total dengan fokus peningkatan kepada segmen retail sebesar 100% dari tahun 2024. Untuk semakin memperkuat posisi di industri telekomunikasi nasional, di tahun 2025 ini perseroan berencana membangun jaringan baru sejumlah minimal 250.000 home-connect. Dengan berbagai langkah strategis tersebut Richard optimis net profit margin perseroan akan meningkat menjadi 21,54% di tahun 2025. Sementara itu EBITDA ditargetkan meningkat menjadi 45,09% di tahun 2025.
Peningkatan kinerja perseroan ini juga akan diimbangi dengan tanggung jawab sosial perseroan kepada lingkungan. Saat ini perusahaan memberikan akses internet gratis kepada masyarakat di area yang tercakup dalam jaringan milik DATA. Gratis untuk akses awal dan berbayar hanya untuk kecepatan tertentu.
Richard berharap program ini dapat memberikan kontribusi kepada seluruh masyarakat dalam membangun komunikasi yang baik kepada seluruh kerabat atau rekanan bisnis nya dan selanjutnya dapat meningkatkan kualitas hidup nya.
“Komitmen Perseroan dalam melakukan tanggung jawab sosial bukan semata-mata untuk investasi sebuah organisasi, namun sudah merasuk pada nafas kehidupan dan keberlanjutan organisasi”, kata Richard.
Selain itu untuk mengatasi isu pencemaran lingkungan, yang berasal dari emisi karbon kendaraan yang menyebabkan pencemaran udara. Untuk itu perseroan berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam mengatasi isu lingkungan dengan melakukan pengadaan mobil operasional berbasis listrik (electric vehicle/EV), dan akan terus meningkatkan jumlahnya sesuai peningkatan kebutuhan perusahaan. Selain mengurangi pencemaran udara, mobil-mobil listrik tersebut juga mengurangi pencemaran suara
“Polusi udara merupakan masalah serius, dengan dampak fundamental terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Oleh sebab itu perseroan mulai mengoperasikan kendaraan operasinalnya dengan electric vehicle”, kata Richard.