Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim/BJTM) menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) syariah Rp100 juta ke Ekosistem Pondok Pesantren Kopontren Al Mustaqim Surabaya.
Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim R. Arief Wicaksono berharap penyaluran KUR syariah dari Bank Jatim menjadikan pelaku UMKM di Jawa Timur semakin naik kelas dan meningkatkan literasi serta inklusi pembiayaan berprinsip syariah kepada para pelaku usaha.
"Sebagai salah satu bank penyalur KUR syariah, Bank Jatim melalui unit usaha syariah (UUS) tidak hanya memberikan permodalan saja. Tetapi juga turut melakukan pendampingan dan pelatihan untuk UMKM agar para pelaku usaha tersebut mampu berdaya saing dan meningkatkan level usaha mereka," jelasnya dalam rilis, Rabu (4/12/2024).
Arief, unit syariah Bank Jatim senantiasa terus berinovasi untuk menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Beberapa hal yang dilakukan BJTM antara lain berkolaborasi dengan OPOP Jawa Timur untuk penerbitan kartu ATM co-branding OPOP, layanan samsat OPOP Jawa Timur, penerbitan kartu santri digital, layanan agen laku pandai syariah di koperasi pondok pesantren Jawa Timur, hingga memberikan akses permodalan.
Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur mencapai 4,91%. Angka tersebut merupakan pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di antara provinsi di Pulau Jawa, dengan kontribusi 14,5 persen untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan 25,14 persen untuk Pulau Jawa.
"Pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi ini salah satunya dari kontribusi pesantren. Jadi OPOP ikut berkontribusi dalam memperkuat ekonomi di Jawa Timur maupun Indonesia,” terangnya.
Baca Juga
Selain pertumbuhan ekonomi, hadirnya OPOP juga membantu pemerintah dalam mengatasi angka pengangguran dan kemiskinan di Jawa Timur. Hal ini terlihat dari jumlah santri yang sudah dibina untuk berwisausaha mencapai lebih dari 500.000 orang dan telah terbentuk 1.210 pesantrenpreneur.
"Ekosistem ekonomi yang terbangun di pesantren sebagian besar mampu menekan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Jawa Timur. Karena itu OPOP dapat menjadi bagian penting dalam strategi 'exit' dari kemiskinan dan pengangguran," tuturnya.
Di samping itu, Adhy juga mengajak pondok pesantren untuk terus menggelorakan produk halal kepada masyarakat. Karena selain memberikan perlindungan kepada konsumen, juga bagian dari upaya menjangkau pasar yang lebih luas.
Sementara itu, kegiatan One Pesantren One Product (OPOP) Expo diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tanggal 29 November 2024 – 1 Desember 2024 di Royal Plaza Surabaya.