Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerugian Bencana Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar Rp108 Miliar

Bencana banjir bandang lahar dingin di sejumlah daerah di Provinsi Sumatra Barat merenggut 62 nyawa meninggal dunia dan 10 korban masih dicari hingga saat ini.
Ilustrasi sabo dam rusak akibat lahar dingin./Ist
Ilustrasi sabo dam rusak akibat lahar dingin./Ist

Bisnis.com, PADANG - Bencana banjir bandang lahar dingin di sejumlah daerah di Provinsi Sumatra Barat telah menimbulkan dampak yang besar hingga merenggut 62 nyawa meninggal dunia dan 10 korban masih dicari hingga saat ini.

Berdasarkan data yang dihimpun Pusdalops BPBD Provinsi Sumbar daerah yang terdampak bencana itu yakni Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang.

Kalaksa BPBD Provinsi Sumbar Rudy Rinaldy mengatakan, data yang terhimpun saat ini terkait kerugian akibat bencana tersebut baru masuk dari Kabupaten Agam dan Kota Padang Panjang, sementara data dari Kabupaten Tanah Datar belum masuk ke pusdalops BPBD Provinsi.

"Penghitungan dampak dan kerugian akibat bencana banjir bandang lahir dingin masih dihitung, mengingat tanggap darurat bencana masih berlangsung," katanya, Jumat (24/5/2024).

Data sementara, kerugian bencana banjir lahar dingin di Kabupaten Agam Rp79,8 miliar, dimana terdampak sejumlah bangunan dan infrastruktur yang terdampak serius. Ada 322 unit rumah rusak ringan, 52 unit rumah rusak sedang, dan 146 unit rumah rusak berat, 28 unit rumah dinyatakan hanyut, dan 1 unit rumah tertimbun.

Selanjutnya, banjir menyebabkan 12 unit jembatan rusak, 7 unit masjid rusak, 3 unit sekolah rusak, jalan rusak 2 titik. Serta ada 196 jiwa mengungsi, 24 orang meninggal dunia, dan sejumlah dampak lainnya.

Kemudian kerugian yang dialami Kota Padang Panjang Rp28,1 miliar akibat banjir bandang itu disebabkan 3 unit jembatan rusak, 1 unit musala rusak, 32 unit rumah rusak, 2 ruas jalan rusak, dan 20,85 hektar lahan pertanian rusak. "Data ini akan terus diperbaharui seiring dampak penanganan atau tanggap darurat bencana dilakukan," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper