Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Republik Ceko Ditawari Investasi di Jatim

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mengajak Republik Czechia atau Ceko untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi di Jatim.
Dari kiri-kanan, Wakil Ketua Kadin Jatim Bidang Perdagangan Internasional Tomy Kaihatu, Duta Besar Republik Czechia untuk Indonesia H.E. Jaroslav Dolecek dan Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto./Dok. Kadin Jatim
Dari kiri-kanan, Wakil Ketua Kadin Jatim Bidang Perdagangan Internasional Tomy Kaihatu, Duta Besar Republik Czechia untuk Indonesia H.E. Jaroslav Dolecek dan Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto./Dok. Kadin Jatim

Bisnis.com, SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mengajak Republik Czechia atau Ceko untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi di Jatim.

Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan, dalam kunjungan Duta Besar Republik Czechia untuk Indonesia, H.E. Jaroslav Dolecek ke Kadin Jatim pada 20 Juli 2023, Kadin berkesempatan untuk mengajak Ceko agar berinvestasi di Jatim.

“Czechia adalah salah satu negara di Eropa yang ekonominya cukup bagus dan memiliki banyak potensi untuk dikerjasamakan dengan Jatim,” katanya, Jumat (21/7/2023).

Dia mengatakan neraca perdagangan Jatim dengan Ceko sendiri hingga saat ini masih selalu defisit. Untuk menekan defisit tersebut, maka Ceko diharapkan memacu investasinya di Jatim.

Tercatat, selama 5 tahun berturut-turut, neraca perdagangan Jatim dengan Ceko selalu defisit. Pada tahun 2018, defisit neraca perdagangan mencapai US$9,47 juta. Pada 2019, defisitnya naik menjadi US$11,97 juta dengan rincian ekspor Jatim mencapai US$1,78 juta, sementara impor Jatim dari Ceko mencapai US$13,76 juta. 

Pada 2020, defisit Jatim kian tinggi yaitu sebesar US$72,22 juta, lalu pada 2021 devisit US$16,98 juta dan pada 2022 defisit masih sekitar US$ 12,55 juta.

Adapun komoditas ekspor non migas Jatim ke Ceko di antaranya adalah kendaraan dan bagiannya, aluminium, alas kaki, kayu dan barang dari kayu, perangkat music, tembakau, mainan, gula dan kembang gula, kertas dan karton serta pakaian jadi bukan rajutan.

Sementara impor Jatim dari Czechia di antaranya adalah mesin dan pesawat mekanik, bahan kimia organik, kendaraan dan bagiannya, lokomotif dan peralatan kereta api, plastik dan barang dari plastik, perkakas, perangkat potong dan lain sebagainya.

“Mengingat dalam lima tahun kita minus terus, maka kerja sama ini menjadi tidak seimbang dan tidak baik untuk ke depannya. Kerja sama harus saling menguntungkan. Untuk mengejar ketertinggalan, kami menyarankan agar mereka berinvestasi di Jatim untuk merebut pasar domestik,” kata Wakil Ketua Bidang Perdagangan Internasional Kadin Jatim Tomy Kaihatu.

Menurut Tomy, peluang kerja sama yang bisa digarap Jatim dengan Ceko yakni bidang peningkatan SDM melalui program magang/pedidikan vokasi, industri kesehatan, rumah sakit dan medical supply, serta proyek kereta api.

“Bidang tersebut diarahkan untuk investasi di sini karena prospeknya sangat besar. Untuk bidang kereta api, Czechia merupakan salah satu negara pembuat kereta api di Eropa,” imbuh Tomy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper