Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Kuartal I/2023, Ekspor Jatim Cenderung Turun

Kinerja ekspor nonmigas Jawa Timur di sepanjang kuartal I/2023 tercatat sebesar US$5,05 miliar atau mengalami penurunan.
Aktivitas bongkar muat petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, SURABAYA — Kinerja ekspor nonmigas Jawa Timur di sepanjang kuartal I/2023 tercatat sebesar US$5,05 miliar atau mengalami penurunan dibandingkan kuartal I/2022 yang mampu mencapai US$5,64 miliar.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, dalam tiga bulan pertama tahun ini tren kinerja ekspor Jatim cenderung mengalami penurunan dibandingkan periode sama tahun lalu.

Pada Maret 2023 saja, capaian ekspor nonmigas Jatim tercatat US$1,86 juta atau turun -11,21 persen dibandingkan Maret 2022 yang mampu mencapai US$2,09 miliar.

“Namun jika dibandingkan dengan capaian ekspor pada Februari 2023, ekspor Maret ini naik 18,78 persen,” ujar Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan, Senin (17/4/2023).

Ekspor nonmigas selama Maret 2023 tersebut, terdiri dari ekspor sektor pertanian sebesar US$77,41 juta naik 19,42 persen (month to month/mtm) tetapi turun -12,90 persen (year on year/yoy).

Disusul sektor industri pengolahan US$1,76 miliar naik 18,16 persen (mtm), tetapi turun -11,28 persen (yoy), dan sektor pertambangan dan lainnya US$11,73 juta atau naik 378,67 persen (mtm) dan naik 18,28 persen (yoy).

Adapun golongan barang dari Jatim yang mengalami peningkatan ekspor yakni berbagai barang logam tidak mulia, tembaga, perhiasan/permata, ikan, krustasea dan moluska, serta bahan kimia organik.

Sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan permintaan pasar ekspor yakni gula dan kembang gula, berbagai produk kimia, garam, belerang batu dan semen, besi dan baja, serta kendaraan dan bagiannya.

Sementara negara tujuan ekspor yang mengalami peningkatan permintaan barang dari Jatim di antaranya adalah Chili, Jepang, Amerika Serikat (AS, Vietnam dan India. Negara yang mengalami penurunan permintaan barang dari Jatim yakni Taiwan, Korea Selatan, Mesir, Bangladesh dan Singapura.

“Sepanjang kuartal I ini, pangsa pasar ekspor Jatim terbesar dikontribusi oleh Jepang 17,42 persen, AS 13,95 persen, China 13,68 persen, dan disusul Malaysia, India, Vietnman, Korea Selatan, Singapura, Australia, dan Thailand, serta negara-negara di Uni Eropa 7,38 persen, dan Asean 17,87 persen,” imbuh Dadang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper