Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memproyeksikan kinerja dana pihak ketiga (DPK) tahun ini bisa tumbuh 10 - 11 persen seiring dengan besarnya potensi nasabah BTN Prioritas di Indonesia, termasuk di Surabaya.
Wealth Management Division Head BTN, Frengky R. Perangin-angin mengatakan jumlah nasabah BTN prioritas per 2022 secara nasional tercatat sebanyak 33.000 nasabah. Dari jumlah itu sebanyak 20 - 25 persen merupakan nasabah dari wilayah Surabaya.
“Jumlah nasabah BTN Prioritas di Surabaya sendiri mengalami pertumbuhan 10 - 15 persen. Dengan melihat tren pertumbuhan kinerja perbankan tahun lalu, kami optimistis target tahun ini juga akan tercapai,” jelasnya di sela-sela BTN Prioritas Market Outlook dan Imlek 2023 akhir pekan lalu.
Dia mengatakan dari nasabah prioritas tidak hanya fokus pada peningkatan kinerja DPK tetapi juga ada produk-produk keuangan lainnya yang akan ditawarkan seperti produk investasi dan proteksi atau produk yang mengedepankan solusi keuangan nasabah.
“Di Jatim, BTN akan mengedepankan potensi ekosistem bisnis yang dimiliki nasabah. Selama ini kami tidak terlalu fokus pada bisnis nasabah, tetapi ke depan akan fokus ke sana, selain dari kredit pemilikan rumah (KPR),” ujarnya.
Menurutnya, optimisme BTN tersebut sejalan dengan kondisi perekonomian di Indonesia yang cenderung lebih stabil dan sumber daya yang mencukupi untuk mengadapi dampak global.
Baca Juga
“Kami yakin kondisi pertumbuhan di Indonesia cukup stabil, dan inflasi tidak terlalu banyak,” katanya.
Adapun secara nasional, kinerja BTN pada 2022 mencatatkan pertumbuhan yang positif. Untuk DPK tumbuh 8,77 persen yang ditopang oleh pertumbuhan CASA sebesar 4,22 persen, sehingga berhasil menekan rasio cost of fund menjadi sebesar 2,6 persen.
Disusul kinerja kredit tumbuh 8,53 persen yang terdiri dari KPR Subsidi tumbuh 10,42 persen dan Non Subsidi tumbuh sebesar 4,6 persen. BTN juga berhasil menekan rasio NPL ke angka 3,38 persen dengan rasio coverage meningkat ke 150,62 persen, dan pertumbuhan aset BTN sebesar 8,27 persen, serta kinerja laba BTN meningkat 27,52 persen menjadi sebesar Rp3 triliun.