Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pembiayaan Jatim Tumbuh 4,08 Persen, Ini Penopanganya

Industri pembiayaan di Jatim tahun lalu terkontraksi cukup dalam sampai -5,85 persen. Nah di tahun ini hingga September 2022, sudah bisa tumbuh 4,08 persen
Ilustrasi pameran kendaraan./Ist
Ilustrasi pameran kendaraan./Ist

Bisnis.com, SURABAYA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur mencatatkan kinerja pemulihan ekonomi di sektor industri pembiayaan hingga kuartal III/2022 telah menunjukkan tren yang positif dengan pertumbuhan 4,08 persen (yoy).

Kepala OJK Regional 4 Jatim, Bambang Mukti Riyadi mengatakan tingkat recovery perusahaan pembiayaan di tahun ini sudah lebih bagus karena didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat, salah satunya untuk pembelian kendaraan bermotor secara kredit.

“Sektor industri pembiayaan di Jatim tahun lalu kan kontraksinya cukup dalam sampai -5,85 persen. Nah di tahun ini hingga September 2022, sudah bisa recovery dengan baik yang tumbuh 4,08 persen,” katanya, Kamis (10/11/2022).

Dia mengatakan salah satu pendorong pemulihan industri pembiayaan adalah koneksi dengan penjualan kendaraan bermotor yang cukup tinggi dan didorong adanya event-event pameran otomotif seperti GIIAS, MTF Auto Fiesta dan lainnya.

“Saya pribadi ikut bersyukur sampai kuartal III ini pertumbuhan ekonomi kita cukup spektakuler. Di saat yang lain takut resesi, ekonomi nasional kita malah tumbuh 5,72 persen, dan Jatim memang di bawah nasional yakni 5,58 persen,” katanya.

Meski begitu, lanjut Bambang, OJK optimistis jika di kuartal terakhir tahun ini pertumbuhan ekonomi Jatim masih bisa dipacu lebih kencang melalui berbagai kegiatan-kegiatan ekonomi seperti pameran.

“Saya optimistis di kuartal IV nanti ekonomi kita positif tinggi, yang nanti akan mendorong ekonomi di 2023. Kegiatan pameran juga akan menggeliatkan ekonomi nasional dan Jatim itu sendiri,” imbuhnya.

Bambang menambahkan, dari total pembiayaan di Jatim, kontribusi pembiayaan kendaraan bermotor masih belum mencapai 10 persen dengan nilai pembiayaan hingga kini mencapai Rp38 triliun.

“Memang belum sampai 10 persen dari total kredit Jatim, karena ini ada kaitannya antara industri pembiayaan dengan industri perbankan. Di Perbankan juga ada kredit kendaraan. Namun dari situ sebetulnya semua sektor, bahkan di industri keuangan, yang paling penting itu, dari negatif menjadi positif, dan ini diharapkan berlanjut di tahun depan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper