Bisnis.com, BATU — Telkomsel dukung UMKM naik kelas dan go digital lewat program Digital Creative Entrepreneurs 2.0
General Manager SME Tele and Digital Channel Management Telkomsel, Sihol U. Pardamean, mengatakan program DCE 2.0 yang bertajuk #BeyondCreativity pada gelaran 2022 ini bertujuan untuk menjadi platform solusi dan inkubasi bagi pengembangan entrepreneur dan brand owner lokal untuk memperkuat kreativitas, kapabilitas, dan kompetensi digital mereka melalui pemanfaatan ekosistem aset dan infrastruktur Telkomsel dan para mitranya.
“Salah satu rangkaian dari DCE 2.0 adalah roadshow Lokakarya DCE 2.0 yang digelar di empat kota di seluruh Indonesia, sesuai dengan lokasi asal finalis DCE 2021 yakni di Kota Batam, Kota Batu, Kota Bandung, dan Kota Makassar,” katanya pada Roadshow Lokakarya DCE 2.0 di Kota Batu, Kamis (22/9/2022). Sebelumnya, kegiatan serupa digelar di Kota Batam Kamis (8/9/2022).
Menurut dia, keempat finalis dari kota-kota tersebut hadir sebagai ‘Local Heroes’ bersama dengan perwakilan dari pemerintahan untuk berbagi kiat-kiat sukses pada lokakarya yang melibatkan 50 pelaku UMKM termasuk pelaku UMKM penyandang disabilitas.
“Penyelenggaraan DCE 2.0 menjadi salah satu wujud komitmen Telkomsel sebagai digital ecosystem enabler dalam membuka peluang mendorong kemajuan dan akselerasi pertumbuhan UMKM Indonesia,” ucapnya.
Melalui peningkatan kreativitas, kapabilitas, dan kompetensi digital mereka, DCE 2.0 Telkomsel berupaya memperkuat ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan dengan mencetak wirausaha UMKM yang tangguh dan dapat membuka lebih banyak lapangan kerja baru dengan bantuan pemanfaatan teknologi digital.
Baca Juga
Tujuan DCE bukan hanya agar entrepreneur dan brand owner bisa sukses di tingkat nasional atau global, tetapi juga supaya UMKM lokal bisa terus bertumbuh, menginspirasi, berinovasi, hingga pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dari dampak pandemi.
Melalui program DCE 2.0 pula, menurut dia, Telkomsel membuka peluang dan kesempatan lebih luas #BeyondCreativity bagi para entrepreneur dan brand owner dengan serangkaian kegiatan yang berfokus pada peningkatan kreativitas, kapasitas, dan kapabilitas digital UMKM, mulai dari seminar daring (webinar), lokakarya (workshop), hingga pendampingan (mentoring) untuk mengakselerasi transformasi bisnis digital mereka.
Pada 2022 ini, kata dia, DCE 2.0 membuka pendaftaran bagi 1.500 UMKM di bidang kriya, busana, makanan dan minuman, serta satu kategori baru, yaitu perawatan pribadi.
Program DCE 2.0 juga membuka peluang melalui pemanfaatan ekosistem aset dan infrastruktur Telkomsel, seperti platform 99 persen Usahaku untuk menunjang pertumbuhan bisnis dan manajemen keuangan, MyAds sebagai solusi periklanan dan promosi digital UMKM, Kuncie yang dapat mengembangkan keahlian bisnis dengan edukasi digital, MAXstream sebagai online venue untuk menghelat aktivitas virtual, dan Kantor Telkomsel Area untuk menghimpun UMKM calon peserta potensial.
Kemudian pada akhir program, DCE 2.0 akan menghadirkan sebuah pameran virtual yang juga sekaligus diadakan secara offline untuk mengangkat para UMKM binaan dan produk-produk unggulan mereka.
Lebih dari 911 UMKM dari seluruh penjuru Indonesia terdaftar dan 150 UMKM telah terpilih untuk mengikuti rangkaian program DCE 2021, yang di antaranya terdiri dari webinar, entrepreneurship classes, intimate sessions, mentoring sessions, sampai dengan virtual exhibition.
Berdasarkan aspek produk, legalitas, finansial, digital, dan kreativitas, DCE 2021 memilih lima UMKM sebagai peserta terbaik : Tangan Dia dari Kab. Gowa, Sulawesi Selatan (Best of The Best), Kailoka dari Kota Bandung, Jawa Barat (Terbaik Kategori Kriya), RSthelabel dari Surabaya, Jawa Timur (Terbaik Kategori Fashion), Mbrebes Mili Food dari Depok, Jawa Barat (Terbaik Kategori Makanan & Minuman), dan Kain Indonesia Co dari DKI Jakarta (Terbaik Kategori Usaha Mikro). Seluruh peserta terbaik DCE 2021 mendapatkan bantuan modal usaha dengan nilai total mencapai Rp200 juta.
"Telkomsel akan terus membuka peluang dengan menghadirkan beragam inisiatif yang dapat mendukung sektor UMKM dalam melewati berbagai tantangan, sehingga dapat terus menjadi penggerak roda ekonomi bangsa di berbagai kondisi, melalui pemanfaatan teknologi terkini. Kami harap DCE 2.0 dapat menjadi referensi akselerasi transformasi digital pada sektor UMKM di Indonesia, sekaligus menciptakan dampak nyata terhadap pemberdayaan UMKM dengan mencetak smart digitalpreneur yang cakap dan terampil dalam memanfaatkan perkembangan teknologi digital, melaju #BeyondCreativity dalam mengembangkan potensi bisnis mereka. UMKM bangkit, Indonesia maju!," ucapnya.
Lewat platform 99 persen Usahaku, kata Sihol, Telkomsel memfasilitasi UMKM peserta DCE untuk mengakses permodalan. Sudah memfasilitasi 168 UMKM dengan total kredit Rp50 miliar. Ada 8 perusahaan yang siap mendukung pendanaan UMKM.
“Lewat platform tersebut, UMKM juga dapat mengakses pembelian barang maupun memasarkan produk mereka,” ucapnya.
General Manager Corporate Social Responsibility Telkomsel, Andry Priyo Santoso, UMKM yang terpilih mengikuti program DCE disyaratkan mereka yang serius untuk mengembangkan diri sehingga dapat meningkatkan kinerjanya setelah mengikuti kegiatan tersebut.
Pemilik RSthelabel dari Surabaya, Riene Soebiyanto, mengatakan setelah mengikuti DCE 2021. Lewat pelatihan, dia dapat mengembangkan diri dan usahanya baik dari sisi laporan keuangan, produk, maupun pemasaran.
“Setelah mengikuti pelatihan, penjualan kami bisa naik antara 30 persen-50 persen. Pasar juga berkembang, dari yang semula banyak menyasar konsumen Singapura, kini dilirik konsumen Malaysia,” ucapnya.
Asisten Deputi Pengembangan Ekosistem Bisnis Kementerian Koperasi dan UKM, Irwansyah Putra Panjaitan, dalam sambutan tertulisnya menegaskan, pada Juni 2022, Kemenkop UKM mencatat sebanyak 19,5 juta pelaku UMKM telah masuk platform e-commerce.
Nilai ekonomi digital di Indonesia pada 2020 mencapai Rp632 triliunan pada 2030 diproyeksikan mencapai Rp4.531 triliun. Dengan potensi pasar digital yang sangat besar itu, dia berharap maka semakin banyak UMKM yang dapat masuk ekosistem digital. Caranya dengan meningkatkan literasi digital serta meningkatkan kualitas dalam proses produksi, distribusi, dan pemasaran agar produk-produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar digital baik melalui marketplace maupun pemasaran online lainnya.(K24)