Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Jatim 0,49 Persen, Transportasi Jadi Faktor Penyumbang

Pada perayaan Idul Fitri terjadi kenaikan harga di tingkat eceran yang cukup tajam, dengan beberapa kelompok penyumbang utama kenaikan harga yakni pada makanan, minuman, tembakau dan beberapa transportasi.
Sejumlah calon penumpang antre untuk lapor diri di loket Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (7/5/2022)./Antara-Patrik Cahyo Lumintu.
Sejumlah calon penumpang antre untuk lapor diri di loket Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (7/5/2022)./Antara-Patrik Cahyo Lumintu.

Bisnis.com, SURABAYA — Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat inflasi Jatim pada Mei 2022 secara month to month (mtm) mencapai 0,49 persen yang disebabkan oleh kenaikan sejumlah barang pokok dan transportasi.

Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan dari 8 kota dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim seluruhnya mengalami inflasi pada Mei 2022. Inflasi terjadi di Sumenep 1,10 persen, dan terendah terjadi di Kota Kediri 0,08 persen.

“Seperti yang kita tahu bersama, bahwa pada awal Mei kita ada perayaan Idulfitri yang tentunya dari catatan kami terjadi kenaikan harga di tingkat eceran yang cukup tajam, dengan beberapa kelompok penyumbang utama kenaikan harga yakni pada makanan, minuman, tembakau dan beberapa transportasi,” jelasnya dalam paparan Berita Resmi Statistik (BRS), Kamis (2/6/2022).

Dia mengatakan secara tahun kalender yakni Mei 2022 terhadap Desember 2021 Jatim mengalami inflasi 2,79 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun yakni Mei 2022 terhadap Mei 2021, Jatim mengalami inflasi 4,24 persen.

Adapun komoditas penyumbang inflasi Mei 2022 yang mengalami perubahan harga atau kenaikan harga di antaranya angkutan udara mengalami kenaikan harga 6,62 persen, telur ayam ras 6,78 persen, bawang merah 15,15 persen, tempe 5,52 persen, sewa rumah 0,65 persen, roti manis 4,66 persen, angkutan antar kota 8,39 persen, upah asisten rumah tangga 0,77 persen, ayam hidup 5,01 persen, dan es 3,04 persen.

Sementara komoditas yang telah menahan laju inflasi atau disebut deflasi di antaranya minyak goreng mengalami penurunan harga -4,21 persen, emas perhiasan -0,71 persen, daging ayam ras -061 persen, nangka muda -10,59 persen, anggur -2,09 persen, tarif kendaraan roda 2 online -2,02 persen, ikan bandeng/ikan bolu -1,78 persen,  tomat -2,02 persen, melon -1,23 persen, dan bawang putih -0,50 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper