Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Penyakit Ternak saat Iduladha, Ini Langkah Jatim

Masalah PMK sangat penting untuk ditangani bersama apalagi momen Hari Raya Iduladha juga semakin dekat sehingga kebutuhan hewan kurban yang sehat akan semakin tinggi.
Sejumlah pedagang dan pembeli bertransaksi sapi./Antara-Aditya Pradana Putra
Sejumlah pedagang dan pembeli bertransaksi sapi./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan posko terpadu untuk penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bagi hewan ternak yang saat ini sudah menjangkiti sejumlah peternakan di empat kabupaten.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan Pemprov Jatim sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Dinas Peternakan terkait situasi wabah PMK di Jatim.

“Untuk menangani PMK ini, seluruh Tim di Pemprov Jatim dengan Dinkes, Disperindag, Dinas Peternakan harus bersama-sama menangani, jadi kalau ada yang bertanya soal PMK bisa menjawab. Kita akan siapkan Posko Terpadu untuk penanganan PMK bagi ternak hewan,” jelasnya seusai Halal Bihalal Pemprov Jatim, Senin (9/5/2022).

Dia melanjutkan, Pemprov Jatim juga akan melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Pertanian termasuk mengundang para bupati dan wali kota yang di daerahnya telah terjangkit PMK.

“Saya juga telah meminta kepada Ikatan Alumni Universitas Airlangga (Unair) dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) untuk menerjunkan tim sebanyak mungkin dalam menangani sedetail dan sekomprehensif mungkin agar penyebaran PMK bisa dikendalikan," ujarnya. 

Menurutnya, masalah PMK sangat penting untuk ditangani bersama apalagi momen Hari Raya Iduladha juga semakin dekat sehingga kebutuhan hewan kurban yang sehat akan semakin tinggi.

Adapun kasus PMK pertama dilaporkan terjadi di Gresik pada 28 April 2022 terdapat sebanyak 402 ekor sapi potong terjangkit PMK yang tersebar di lima kecamatan dan 22 desa. 

Kasus kedua terjadi pada 1 Mei 2022 di Lamongan sebanyak 140 ekor sapi yang tersebar di 3 kecamatan dan 6 desa. Di Sidoarjo, tercatat ada 595 ekor sapi potong terjangkit PMK, serta sapi perah dan kerbau yang tersebar di 11 kecamatan dan 14 desa. 

Kasus keempat dilaporkan terjadi pada 3 Mei 2022 di Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 148 ekor sapi potong yang tersebar di 9 kecamatan dan 19 desa mengalami indikasi terjangkit PMK. 

Diketahui, gejala tanda klinis PMK pada hewan ternak meliputi demam tinggi (39-41 derajat Celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, dan kaki pincang.

Hewan ternak yang terkena PMK juga mengalami luka pada kaki dan berujung pada lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis, bahkan tubuhnya menjadi kurus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper