Bisnis.com, SURABAYA - Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas atau SPTP mencatat pergerakan peti kemas selama kuartal I/2022 di 27 terminal yang dikelola perseroan mencapai 2,67 juta TEUs.
Corporate Secretary SPTP, Widyaswendra mengatakan capaian pergerakan peti kemas tersebut mengalami kenaikan 6,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni sebanyak 2,50 juta TEUs.
“Arus peti kemas domestik maupun peti kemas internasional di kuartal I ini sama-sama mengalami kenaikan, untuk domestik tercatat 1,85 juta TEUs atau naik 4 persen, dan peti kemas internasional 822.000 TEUs atau naik 13 persen,” jelasnya, Selasa (12/4/2022).
Capaian arus peti tersebut merupakan konsolidasi dari 15 terminal peti kemas dan 7 anak perusahaan di bawah pengelolaan perseroan.
Sebanyak 15 terminal peti kemas tersebut adalah TPK Belawan, TPK Perawang, TPK Semarang, TPK Nilam (Surabaya), TPK Banjarmasin. Selanjutnya TPK Tarakan, TPK Pantoloan, TPK Bitung, TPK Kendari, Makassar New Port, TPK Makassar, TPK Kupang, TPK Ambon, TPK Sorong, dan TPK Jayapura.
Sementara, 7 anak perusahaan yakni PT Terminal Petikemas Surabaya, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia, PT IPC Terminal Peti Kemas, PT Terminal Teluk Lamong, PT Kaltim Kariangau Terminal, PT Prima Terminal Petikemas dan PT Prima Multi Terminal.
Baca Juga
Widyaswendra menambahkan, tahun ini sendiri perseroan menargetkan kinerja arus peti kemas bisa mencapai 11.641.285 TEUs. Pihaknya pun optimis target dapat tercapai seiring dengan sejumlah pembenahan yang dilakukan di terminal peti kemas.
Pembenahan tersebut meliputi standardisasi dan digitalisasi bisnis proses, peningkatan kompetensi bagi pekerja dan juga Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), serta peningkatan kehandalan peralatan penunjang kegiatan terminal.
"Standardisasi yang kami lakukan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas yang berdampak pada percepatan waktu singgah kapal di terminal (port stay) sehingga kapal dapat segera berlayar dan diharapkan dapat memangkas biaya logistik," tambahnya.