Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai Jatim Terus Terkerek Tingginya Permintaan

Meskipun akan terus mengalami kenaikan harga, dipastikan pasokan cabai untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran di Jatim nanti masih aman dan cukup.
Pedagang cabai rawit menunggu pembeli di Pasar Manonda di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (22/3/2022). Jelang bulan Ramadan Harga cabai rawit merah di daerah tersebut berangsur turun menjadi Rp60.000 per kilogram setelah sebelumnya sempat mencapai Rp80.000 per kilogram dan menurut pedagang hingga kini permintaan maupun pasokan cabai kepada pedagang masih relatif normal./Antara-Mohamad Hamzah.
Pedagang cabai rawit menunggu pembeli di Pasar Manonda di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (22/3/2022). Jelang bulan Ramadan Harga cabai rawit merah di daerah tersebut berangsur turun menjadi Rp60.000 per kilogram setelah sebelumnya sempat mencapai Rp80.000 per kilogram dan menurut pedagang hingga kini permintaan maupun pasokan cabai kepada pedagang masih relatif normal./Antara-Mohamad Hamzah.

Bisnis.com, SURABAYA - Harga komoditas cabai merah besar dan cabai rawit di Jawa Timur diperkirakan akan terus mengalami kenaikkan hingga pasca Lebaran mengingat tingginya permintaan pasar.

Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jatim, Nanang Triatmoko mengatakan kenaikan harga cabai ini sudah terjadi sejak awal Maret lalu dan akan terus berlanjut seiring dengan adanya permintaan konsumen untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran.

“Seperti pada umumnya sebelum pandemi terjadi, ketika Ramadan dan Lebaran sejumlah komoditas pangan mengalami peningkatan permintaan, karena kan banyak acara selamatan, untuk berjualan takjil/makanan sahur, dan juga nanti untuk perayaan Idul Fitri,” katanya, Selasa (5/4/2022).

Dia mengatakan untuk saat ini harga cabai di tingkat petani berada di kisaran Rp30.000/kg untuk cabai rawit dan cabai merah besar Rp40.000/kg. Meskipun akan terus mengalami kenaikan harga, kata Nanang, petani memastikan pasokan cabai untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran nanti masih aman dan cukup.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo mengatakan kenaikan harga cabai saat ini tidak hanya disebabkan oleh tren permintaan pasar yang meningkat tetapi juga karena pengaruh cuaca dengan curah hujan tinggi.

“Konidisi tersebut menyebabkan tanaman cabai terutama bunganya rontok, sehingga produktivitas bisa menurun,” katanya.

Data Sistem Informasi Ketersediaan dan perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim per 5 April mencatat, harga cabai merah besar di pasar rata-rata sudah tembus Rp50.293/kg, harga tertinggi terjadi di Sidoarjo Rp60.000/kg, terendah di Kabupaten Blitar Rp40.000/kg.

Dibandingkan satu minggu sebelumnya atau 29 Maret 2022, harga cabai merah besar masih sekitar RpRp45.526/kg. Harga tertinggi terjadi di Sumenep Rp55.000/kg, dan terendah di Pamekasan Rp40.000/kg.

Sementara untuk komoditas cabai rawit di pasar pada 5 April 2022 di Jatim rerata Rp41.737/kg, harga tertinggi terjadi di Probolinggo Rp55.000/kg, dan terendah di Bojonegoro Rp28.500/kg. Harga cabai rawit tersebut juga meningkat dibandingkan seminggu sebelumnya atau 29 Maret 2022 yakni rerata Rp41.642/kg, tertinggi terjadi di Bangkalan Rp50.000/kg, terendah di Bojonegoro, Kediri, dan Blitar yakni Rp30.000 - Rp35.000/kg.

Kenaikan harga cabai merah besar dan rawit sejak bulan lalu tersebut juga telah menjadi pemicu inflasi Jatim pada Maret 2022 yakni 0,71 persen atau lebih tinggi dari inflasi Februari yang hanya 0,05 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper