Bisnis.com, SURABAYA - Ciputra Group melalui proyek superblok Citraland Vittorio - Wiyung Surabaya Barat mencatat penjualan apartemen tower pertama atau Tower Alessandro telah mencapai 70 persen dan diharapkan bisa terjual habis dalam waktu dekat.
General Manager Citraland Vittorio, Indra Purnama mengatakan proyek apartemen tower pertama ini sudah memasuki tahap pengecoran atap atau topping off sehingga diharapkan segera serah terima kepada pembeli di akhir tahun ini.
"Sejalan dengan selesainya tower pertama, kita juga progres pembangunan tower kedua. Kami optimistis pasar apartemen kembali bergairah karena ekonomi kita juga sudah mulai berjalan," katanya dalam update proyek Citraland Vittorio, Kamis (31/3/2022).
Selain itu, katanya, di kawasan Wiyung Surabaya Barat ini sangat besar potensi pasarnya karena banyak kawasan perumahan, mal, bahkan sebentar lagi bakal ada pembangunan Universitas Petra yang bisa menjadi sasaran pasar apartemen di Vittorio.
"Ini berita baik, karena ada pengembangan kampus bisa jadi salah satu faktor pendorong orang untuk beli apartemen baik untuk tempat tinggal sendiri, anaknya yang sekolah, maupun untuk investasi dengan disewakan kepada mahasiswa," jelasnya.
Menurut Senior Director Ciputra Group, Sutoto Yakobus, adanya kampus di sekitar apartemen akan menjadikan proyek Citraland Vittorio menjadi semakin menarik minat pasar.
Baca Juga
"Memang apartemen sempat lesu saat pandemi, kemudian persaingan pasarnya juga ketat hingga over suplai. Namun dengan sendirinya pasokan terserap pasar karena bagaimanapun juga akan menjadi kebutuhan masa depan, dan ini hanya masalah waktu karena harga lahan semakin mahal, ukuran rumah semakin kecil," jelasnya.
Associate Director Ciputra, Hendra Lauw menambahkan terkait adanya rencana kenaikan PPN 11 persen, menurutnya tidak terlalu berpengaruh besar terhadap penjualan properti. Kalaupun terpengaruh hanya sedikit dalam waktu dekat, tetapi setelah itu penjualan properti tetap bakal terus bergerak.
“Kenaikan PPN sudah jadi keharusan karena kebijakan pemerintah, kita hanya mensupport saja, tentu harga akan penyesuaian. Namun adanya rencana kenaikan itu malah banyak KPR yang dipercepat untuk mengejar diskon pajak yang masih berlaku sebelum PPN naik,” imbuhnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan PPN tersebut, pengembang menyiapkan sejumlah program penjualan yang dikemas dalam bentuk promo maupun diskon agar kenaikan PPN tersebut tidak terasa bagi konsumen.