Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim Dapat Alokasi Dana Desa Rp7,76 triliun, Penyalurannya Akan Dipercepat

Progres hingga 24 Februari 2022 telah menunjukkan percepatan yang cukup signifikan, yakni sudah disalurkan kepada 1.839 desa dengan total anggarannya Rp601,6 miliar.
Warga menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD)./Antara-Yusuf Nugroho
Warga menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD)./Antara-Yusuf Nugroho

Bisnis.com, SURABAYA - Provinsi Jawa Timur tahun ini mendapatkan alokasi Dana Desa (DD) dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Teringgal dan Transmigrasi (PDTT) sebesar Rp7,76 triliun.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan alokasi Dana Desa untuk 7.724 desa di Jatim itu meningkat Rp100,268 miliar dibandingkan alokasi Dana Desa tahun lalu yakni Rp7,659 triliun.

“Dari jumlah alokasi Dana Desa 2022 itu, progres hingga 24 Februari 2022 telah menunjukkan percepatan yang cukup signifikan, yakni sudah disalurkan kepada 1.839 desa dengan total anggarannya Rp601,6 miliar,” jelasnya, Jumat (25/2/2022).

Dia mengatakan pada tahun lalu, Jatim mendapat alokasi Dana Desa sebesar Rp7,659 triliun. Dari jumlah itu, yang telah terealisasi sebanyak Rp7,653 triliun atau setara 99,2 persen yakni disalurkan kepada 7.721 desa.

“Tahun lalu masih ada 3 desa yang belum tersalurkan DD nya, ini karena dua di antaranya adalah desa di Sidoarjo yang terdampak lumpur Lapindo, dan Desa Dooro, Cerme di Gresik karena kepala desanya menghadapi permaslaahan hukum,” jelasnya.

Khofifah menjelaskan, untuk DD 2021 yang telah tersalurkan itu sebagian digunakan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk perlindungan sosial kepada 570.519 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan total anggaran mencapai Rp2,054 triliun atau 95,86 persen.

Menurutnya, efek dari penyaluran BLT Dana Desa terhadap angka kemiskinan sangat terasa. Hal itu terbukti dengan penurunan angka kemiskinan periode Maret - September 2021 sebesar 0,81 persen setara dengan 313.130 jiwa.

Sedangkan penurunan kemiskinan perdesaan 2020 - 2021 sebesar 1,37 persen, dan penurunan kemiskinan di perkotaan pada tahun yang sama sebesar 0,38 persen.

Untuk itu, Khofifah meminta kepala daerah dan kepala desa untuk melakukan percepatan penyaluran Dana Desa tersebut untuk mendukung pelaksanaan program pembangunan di tingkat desa. Terlebih dalam situasi saat ini, DD merupakan salah satu instrumen penting dalam penanganan dampak pandemi Covid-19. 

"Minimal 40 persen dari alokasi DD itu merupakan BLT sebagai perlindungan sosial bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Makanya penyaluran DD yang cepat akan menjadi pendorong pergerakan ekonomi di desa, dan bisa mempercepat penurunan kemiskinan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper