Bisnis.com, SURABAYA - Satgas Covid-19 Jawa Timur meminta masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mengabaikan adanya Covid-19 varian Omicron meski memiliki tingkat fatality yang relatif rendah.
Juru Bicara Satgas Covid-19, dr. Makhyan Jibril mengatakan sebagian pasien yang terpapar varian Omicron di Jatim sebelumnya telah menerima vaksinasi dan gejala yang dialami juga lebih ringan yakni hanya terdapat gangguan pada tenggorokan.
“Meskipun gejalanya ringan tetapi masyarakat jangan menyepelekan varian tersebut karena tingkat penyebarannya juga sangat cepat. Jadi sangat bijak apabila masyarakat tetap waspada dengan menjaga prokes,” jelasnya, Rabu (5/1/2022).
Dia mengatakan saat ini Satgas Covid-19 Jatim terus melakukan penelitian dan menelaah tren penyebaran serta dampak dari Omciron terhadap manusia. Jika melihat perbandingan data pasien yang terpapar Omicron di dunia, menunjukkan bahwa masyarakat yang sudah menjalani vaksin dua kali memiliki gejala relatif aman.
Melihat data pasien Covid-19 di dunia yang terpapar Omicron adalah mencapai 400.000 orang. Dari jumlah itu, hanya sekitar 104 orang yang meninggal, selebihnya bisa sembuh.
“Data tersebut bisa menjadi gambaran bahwa tingkat fatality-nya sangat rendah. Namun kita tidak bisa mengambil kesimpulan pasti tentang dampak nyata dari virus itu. Sekarang penelitian secara medis terus berlangsung, jadi kesimpulan sementara diambil dari grafik yang ada di dunia,” jelasnya.
Baca Juga
Jibril mengatakan pihaknya terus melakukan pengambilan sampel pada pasien yang terpapar Covid-19 terutama bagi yang memiliki CT di bawah 20 karena pasien tersebut berpotensi terpapar varian Omicron.
Adapun hingga kini tren kasus Covid-19 di Jatim terpantau masih landai dengan jumlah pasien aktif yang cenderung turun dari 98 orang menjadi 92 orang. Penambahan kasus baru juga tercatat hanya 17 orang dan jumlah pasien sembuh mencapai 24 orang, bahkan tidak terdapat kasus meninggal.
“Upaya lain yang terus dilakukan untuk mencegah virus ini adalah mempercepat proses vaksinasi. Ada 30 daerah juga telah mencapai target vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen, ini terus dikejar, termasuk vaksinasi pada anak,” imbuhnya.