Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Saham di Wilayah OJK Malang Tumbuh 128 Persen

Dengan meningkatnya jumlah investor saham, maka harus diimbnangi dengan meningkatnya literasi.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, MALANG — Investor saham di wilayah kerja OJK Malang tumbuh 128 persen secara tahunan yang didominasi kalangan milenial, “berkah” pandemi Covid yang memaksa orang beraktivitas di rumah

Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, mengatakan pada September 2020 jumlah investor saham di wilayah kerja OJK Malang mencapai 26.780 investor, namun pada periode yang sama tahun ini meningkat menjadi 61.087 investor.

“Dengan meningkatnya jumlah investor saham, maka harus diimbnangi dengan meningkatnya literasi. Penguatan literasi menjadi hal penting,” katanya di Malang, Jumat (17/12/2021).

Literasi keuangan, kata dia, harus diimbangi dengan literasi digital. Sinergi literasi keuangan bersamaan dengan literasi digital.

Untuk meningkatkan angka literasi saham, OJK bekerja sama dengan industri telah mendirikan galeri investasi di 13 universitas. Ada satu galeri investasi yang ditempatkan di Kantor HIPMI Malang sebagai pilot project pembelajaran untuk anak muda atau pengusaha muda, agar tidak terjerat investasi bodong maupun praktik perusahaan pialang ilegal.

“Kami bekerja sama dengan BEI Surabaya secara rutin menggelar sekolah pasar modal untuk mengajari berinvestasi saham, cara menganalisa saham, dan lainnya,” ujarnya.

Terkait literasi dan inklusi keuangan nasional, kata Direktur Hubungan Masyarakat OJK, Darmansyah, mengatakan angka inklusi keuangan sudah tinggi, yakni 76,19 persen, melampaui dari target sebesar 75 persen pada 2019. Namun untuk literasi keuangan, kata dia, masih rendah, yakni 38,03 persen, namun masih memenuhi dari target nasional sebesar 35 persen.

“Ini masih menjadi tantangan. Kalau inklusi tinggi, sedangkan literasi rendah maka berarti masih ada gap,” ujarnya pada Media Gathering dan Dialog Akhir Tahun Bersama Media dan Mitra OJK Malang di Taman Dayu Golf Club & Resort, Kab. Pasuruan, Kamis (16/12/2021).

Menurut dia, OJK sampai dengan 2021 sebenarnya sudah banyak melakukan upaya untuk meningkatkan angka inklusi dan literasi keuangan lewat berbagai program, seperti pengembangan produk dengan membangun platform aplikasi.

Pengembangan produk yang dilakukan dengan KEJAR, ada 45 juta rekening dengan nominal 26,3 triliun. Simpanan Pelajar di 438 bank dengan 33,5 juta rekening dan minimal Rp6,6 triliun.

OJK melakukan kegiatan edukasi sebanyak 1.066 kali, ada ekspo keuangan, ada program SIMUDA untuk mahasiswa dengan 27.000 rekening dan nominal Rp70 miliar, dan tambahan rekening pasar modal 330.000.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler