Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim Minta Alokasi Sinovac Diperbanyak untuk Percepatan Vaksinasi Pelajar

percepatan vaksinasi bagi pelajar SMA/SMK ini juga merupakan cara untuk bisa melakukan uji keterampilan dan skill yang dibutuhkan dan disyaratkan oleh dunia usaha, industri dan dunia kerja.
Vaksin Sinovac/Bisnis
Vaksin Sinovac/Bisnis

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah meminta kepada pemerintah pusat untuk mengalokasikan dosis vaksin Sinovac lebih banyak sebab Jatim ingin mempercepat vaskinasi pelajar guna mendukung pemberlajaran tatap muka (PTM).

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini PTM atau hybrid learning sudah mulai dijalankan di sejumlah daerah di Jatim yang diharapkan bisa memberikan penguatan kualitatif kepada anak didik.

“Ketika hybrid learning ini berjalan, ini juga harus diikuti dengan percepatan vaksinasi. Pesan saya kepada Pak Menkes, tolong kami diberi vaksin Sinovac lebih banyak karena kami ingin memaksimalkan vaksinasi terutama SMA/SMK, SLB yang kelas 12,” jelasnya, Kamis (2/9/2021).

Menurutnya, percepatan vaksinasi bagi pelajar terutama SMK ini alasanya karena ada standar kompetensi yang harus mengikuti standar kompetensi dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja. Dalam arti bahwa pelajar tersebut harus mengikuti PTM atau praktik kerja di lapangan yang tentunya memerlukan vaksinasi.

“Jadi bagaimana kalau (standar komptensi) anak-anak kita misalnya tiba-tiba tidak sesuai dengan yang tadi diinden oleh dunia usaha, industri dan dunia kerja tadi,” imbuhnya.

Dia mengatakan percepatan vaksinasi bagi pelajar SMK ini juga merupakan cara untuk bisa melakukan uji keterampilan dan skill yang dibutuhkan dan disyaratkan oleh dunia usaha, industri dan dunia kerja.

“Kemudian, menyamakan perspektif (oleh pemkab/pemkot) harus dilakukan, misalnya masih ada perspektif bahwa vaksinasi SMK/SMA adalah urusan pemprov, tidak. Jadi percepatan dilakukan oleh masing-masing daerah,” ujarnya.

Namun begitu, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim akan memberikan program akselerasi yang menjadi bagian pecepatan vaksiansi pelajar di daerah-daerah.

“Kami punya cover 5 persen (vaksin) dari seluruh vaksin yang diturunkan di masing-masing Provinsi. Buffer stocknya pemprov itu yang dijadikan program akselerasi program vaksinasinya kabupaten/kota,” imbuhnya.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, hingga kini jumlah penduduk yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama mencapai 9.900.322 orang atau 31,11 persen dari total sasaran vaksin sebesar 31.832.206 orang.

Selama PPKM Darurat mulai 3 Juli - 30 Agustus, Jatim telah memvaksinasi sebanyak 6.561.913 penduduk. Sementara khusus vaksinasi pelajar usia 12 - 17 tahun, Jatim telah memvaksin sebanyak 282.412 orang untuk dosis pertama atau setara 7,88 persen dari target sebanyak 3.586.141 orang. Sedangkan vaksinasi pelajar dosis kedua baru teralisasi sebanyak 177.359 atau setara 4,95 persen dari target.

Sebanyak 5 daerah di Jatim tercatat memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi di antaranya Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Blitar dan Jombang yang rerata sudah mencapai 59 persen - 113 persen untuk dosisi pertama.

Namun juga masih ada 5 daerah lainnya yang memiliki cakupan vaksinasi terendah di bawah 15 persen dosis pertama yakni Sampang, Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, dan Situbondo.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper