Bisnis.com, SURABAYA - Kalangan pengusaha kafe dan restoran di Jawa Timur (Jatim) berharap usaha kuliner bisa kembali buka dengan kapasitas 50-75 persen seperti sebelum PPKM agar perekonomian di sektor jasa ini kembali bergairah.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jatim, Ferry Setiawan mengatakan, pelaksanaan PPKM di sejumlah daerah di Jatim saat ini sudah turun menjadi level 3. Untuk itu, para pengusaha kuliner ingin kebijakan pelonggaran kapasitas kunjungan.
“Kami berharap ada kebijakan untuk usaha kafe dan restoran bisa buka atau melayani dine-in (makan di tempat) mencapai 50-75 persen seperti sebelum PPKM, karena kami sendiri sudah melaksanakan layanan dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (25/8/2021).
Dia mengatakan, sebelum turun ke PPKM Level 3, sejumlah kafe dan restoran terutama yang berada di dalam mal sudah boleh melayani pengunjung maksimal hanya 25 persen khususnya bagi kafe/restoran yang memiliki area outdoor.
“Dibukanya layanan dine-in di resto di dalam mal sejalan dengan dibukanya mal dengan kapasitas 50 persen pengunjung yang merupakan uji coba dari pemerintah untuk beberapa kota di Indonesia, termasuk di Surabaya,” ujarnya.
Ferry mengungkapkan, bahwa dampak dari pelaksanaan PPKM dari awal ini telah membuat usaha jasa kafe/restoran menjadi drop, dengan tingkat penurunan omset terparah mencapai 70 persen, sebab pembelian produk makanan hanya bisa dilakukan secara take away (dibungkus) ataupun pemesanan online.
“Malahan waktu itu kafe/restoran yang ada di dalam mal terjun bebas omset mereka karena kan awal PPKM mal harus tutup total,” imbuhnya.
Diketahui, pemerintah pusat telah melakukan uji coba pembukaan mal atau pusat perbelanjaan bahkan saat masih PPKM Level 4 di sejumlah kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang.
Untuk Surabaya, tahap awal telah dibuka sebanyak 24 mal. Namun, dari jumlah itu baru 20 mal yang sudah menerapkan sistem scan QR Code dari aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat untuk masuk ke dalam mal. Dalam sistem tersebut akan terdata identitas pengunjung termasuk apakah pengunjung tersebut sudah melaksanakan vaksin minimal dosis pertama.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga menyiapkan rencana pembukaan kafe/restoran yang berada di luar mal atau disebut standing alone agar pengunjung bisa menikmati kuliner di lokasi restoran.
“Nah reader (QR code) ini akan disiapkan oleh Kemenkes. Kemarin sudah mulai membahas exercise kemungkinan pembukaan bertahap untuk restoran/kafe di luar mal, kan kemarin hanya mal saja,” ujarnya.