Bisnis.com, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur telah melakukan survei terhadap sebanyak 51.673 responden selama periode PPKM 13 - 10 Juli 2021 tentang kesadaran dalam melakukan vaksinasi maupun taat protokol kesehatan (prokes).
Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan mengatakan hasil survei tersebut menunjukkan bahwa sekitar 63,63 persen kesadaran masyarakat dalam mengikuti program vaksinasi sudah cukup baik.
“Mayoritas responden menyadari bahwa vaksin itu penting untuk pencegahan diri dari penularan Covid-19,” katanya, Kamis (12/8/2021).
Adapun dari total 51.673 responden tersebut, sebanyak 39.560 responden sudah melakukan vaksinasi dengan sejumlah alasan secara rinci, di antaranya sebanyak 63,63 persen respoden melakukan vaskinasi atas kesadaran pribadi untuk pencegahan, sebanyak 32,77 persen melakukan vaksin karena diwajibkan atau diperintah oleh tempat kerja, atasan serta pemerintah, dan sebanyak 3,60 persen mendapat rekomendasi dari tenaga kesehatan.
Sementara sebanyak 12.113 responden lainnya belum melakukan vaksinasi, dengan sejumlah alasan di antaranya sebanyak 4,29 persen tidak mau vaksin karena tidak percaya efektiviatsnya, 14,85 persen tidak mau karena khawatir efek samping, 25,72 persen responden masih mencari lokasi yang menyediakan kuota vaksinasi, dan 20,27 persen sudah terjadwal tetapi belum waktunya.Dadang menambahkan survei terhadap para responden tersebut juga mendapatkan hasil tingkat kepatuhan responden selama periode PPKM tersebut. Hasilnya, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih cukup memprihatinkan.
“Misalnya 41 persen responden belum patuh dalam memakai 2 masker, 25 persen belum mencuci tangan dengan sabun dan sanitaizer, 32 persen belum patuh menjaga jarak minimal 2 meter, dan 21 persen belum patuh dalam menghindari kerumunan,” imbuhnya.
Di Kota Surabaya, saat ini pemerintah terus gencar menggelar vaksinasi terutama bagi pelajar mulai usia 12 - 18 tahun yang capaiannya masih belum optimal. Pada 12 Agustus 2021 ini, Pemkot Surabaya kembali menggelar vaksinasi dosis kedua bagi pelajar yang sebelumnya sudah menerima vaksin dosis pertama di Gelora 10 Nopember Surabaya.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita mengatakan vaksinasi yang berlansung sehari di Islamic Center Surabaya ini menargetkan sebanyak 5.700 pelajar dengan vaksin jenis Sinovac.
“Hanya saja vaksin dosis kedua bagiu pelajar ini diperuntukan bagi yang menerima pesan undangan guna menghindari kerumunan. Namun yang belum terima undangan nanti akan menyusul karena vaksin ini dilakukan bertahap sambil menunggu ketersediaan vaksin,” ujarnya.
Febria menambahkan selama proses vaksinasi pelajar ini Dinkes Surabaya telah menyiagakan sebanyak 12 tim yang bertugas sebagai petugas skrining, vaksinator, asisten vaksinator, dan tenaga administrasi. Satu tim rerata mampu menangani sebanyak 500 Peserta vaksin.
“Selain menggelar di Islamic Center untuk pelajar, Pemkot Surabaya bersama dengan TNI/Polri juga secara serentak menggelar vaksin di 67 titik lokasi yang tersebar di 31 kecamatan,” imbuhnya.