Bisnis.com, JAKARTA – Kabupaten Gresik menjadi area paling prospektif untuk bisnis perumahan di Jawa Timur, khususnya di Surabaya Raya atau Metropolitan Gerbangkertosusila yang meliputi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.
Berdasarkan analisis Rumah.com, bagian dari PropertyGuru yang beroperasi di 14 pasar di Asia terutama Asia Tenggara, Gresik diarahkan sebagai area industri terpadu untuk menyokong Surabaya sebagai pusat kegiatan Indonesia bagian timur, terutama untuk aktivitas ekspor impor.
Menurut Marine Novita, Country Head Rumah.com, pusat Kota Gresik, sangat strategis karena diapit dua pelabuhan sekaligus kawasan industri besar yakni Pelabuhan Teluk Lamong di Surabaya dan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Kedua kawasan industri ini ke depannya dihubungkan oleh jalur kereta, memanfaatkan bekas rel dari Stasiun Indro menuju Gresik. Rencana itu sedang dimatangkan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang sudah sempat melakukan survei di sepanjang jalur Indro–Gresik.
Di sisi lain, Kabupaten Gresik sudah terhubung dengan dua ruas jalan bebas hambatan, yakni Tol Surabaya–Gresik dan Tol Krian–Legundi–Bunder-Manyar (KLBM). Keduanya mempermudah akses kendaraan dari Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, maupun dari kota-kota lain di Jawa menuju Gresik.
Gresik juga berkembang lebih cepat daripada Kabupaten Sidoarjo maupun Kota Surabaya di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Baca Juga
Marine memerinci harga properti gabungan di Gresik per kuartal kedua 2021 naik 4,55 persen quarter-to-quarter (qtq), padahal pada saat yang sama Surabaya, ibu kota Jawa Timur, hanya naik 1,77 persen qtq, sedangkan Sidoarjo bahkan turun 2,85 persen qtq.
Sepanjang April hingga Juni 2021, rumah tapak menjadi andalan Gresik dengan peningkatan harga properti mencapai 2,80 persen qtq, sementara harga apartemen di Gresik tidak naik sama sekali.