Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Khofifah Bangga, Santri Asal Mojokerto Jadi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab

Alfian merupakan pengpafal Alquran jebolan Ma'had Umar Bin Khattab Surabaya dan Pondok Pesantren Ibnu Ali Sidoarjo.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berfoto bersama Rahmat Alfian Hidayat, santri yang lolos menjadi imam Masjid Besar di UEA./Istimewa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berfoto bersama Rahmat Alfian Hidayat, santri yang lolos menjadi imam Masjid Besar di UEA./Istimewa

Bisnis.com, SURABAYA - Seorang santri asal Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur (Jatim) bernama Rahmat Alfian Hidayat, lolos seleksi imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab (UEA).

Pemuda tersebut merupakan satu dari 27 hafiz asal Indonesia yang dipilih menjadi imam masjid di negara kaya minyak tersebut.

Alfian merupakan pengpafal Alquran jebolan Ma'had Umar Bin Khattab Surabaya dan Pondok Pesantren Ibnu Ali Sidoarjo.

Rencananya, Alfian akan berangkat ke UEA pada Juni 2021.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan rasa bangga dan bersyukur atas lolosnya pemuda Mojokerto itu jadi imam Masjid Besar di UEA.

“Turut senang, bersyukur, sekaligus bangga, Rahmat Alfian Hidayat, hafiz asal Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerti, ini lolos seleksi menjadi imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab,” kata Khofifah yang dikutip dari keterangan resmi, Kamis (6/5/2021).

Gubernur menginginkan Alfian dapat secara proaktif mengampanyekan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, menebar dakwah, literasi, narasi, dan perbuatan yang sejuk, harmonis, damai, toleran, dan penuh kasih sayang.

Khofifah berharap Alfian bisa betah di negeri orang dan dapat menjalankan tugas dengan baik di UEA.

“Buat Alfian, selamat dan sukses. Semoga betah di sana dan bisa menjalankan tugas dengan baik, serta mengharumkan nama hafiz asal Indonesia,” ujar Khofifah.

Pemprov Jatim, kata Gubernur, akan turut serta memfasilitasi keberangkatan Alfian ke UEA.

“Saya titip, sampaikan kepada masyarakat di sana bahwa rakyat Indonesia meski berbeda suku, agama, ras, dan budaya, namun dapat hidup berdampingan dengan damai,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdul Jalil
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper