Bisnis.com, SURABAYA – Tren kinerja ekspor produk hasil laut seperti ikan dan udang asal Jawa Timur di sepanjang Januari – Juli 2020 mengalami peningkatan 3,33 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Drajat Irawan mengatakan nilai ekspor produk ikan dan udang pada periode tersebut mampu mencapai US$636,84 juta. Nilai tersebut naik dibandingkan periode sama 2019 yakni US$616,33 juta.
Baca Juga
“Dari total nilai ekspor itu, sebanyak 92,11 persen didominasi oleh pasar di 3 negara yakni Amerika Serikat, China dan Jepang. Mereka adalah pasar terbesar yang menyerap ikan dan udang kita,” jelasnya, Kamis (17/9/2020).
Drajat mengatakan ketiga negara tersebut hingga kini masih sangat besar peluangnya bagi hasil perikanan Jatim. Hanya saja ketiga negara tersebut memiliki kualifikasi khusus untuk dalam mengimpor produk perikanan dari Jatim yang harus dipenuhi oleh eksportir Jatim.
“Seperti AS, mereka meminta agar produk kita yang masuk ke sana harus punya standar produk layak yang dibuktikan dengan kepemilikan dokumen Surat Keterangan Asal (SKA). Begitu juga dengan Jepang minta dokumen Form IJEPA, dan China perlu Form E,” jelasnya.
Drajat menambahkan Disperindag Jatim sendiri telah menyiapkan layanan pendampingan maupun konsultasi bagi eksportir yang ingin memasarkan produk perikanannya ke negara tujuan utama tersebut.
“Kami di Disperindag Jatim ada Free Trade Agreement (FTA) Center Surabaya yang siap beri pendampingan dan konsultasi, serta sosialisasi bagaimana regulasi ekspor. Termasuk ada kegiatan business matching dengan negara lain agar Jatim bisa membuka pasar-pasar baru,” ujarnya.