Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mewajibkan peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020 Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) untuk menunjukkan hasil rapid test virus Corona (Covid-19) membuat geger.
Pasalnya, harga tes cepat yang mahal menjadi masalah. Namun, jangan khawatir para peserta yang tidak mampu akan difasilitasi rapid test gratis.
Hal itu ditegaskan Emil Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur. Menurutnya, paras peserta UTBK yang tidak mampu akan difasilitasi untuk mengikuti rapid test.
“Jadi begini, kemarin kami berdiskusi, kami menyetujui keputusan Wali Kota karena meminta amanah Covid-19 Surabaya, ada juga kabupaten mau mendanai yang tidak mampu dari wilayahnya, namun bagi yang mampu datang ke lab terdekat, ”tuturnya di live Instagram dari akunnya @emildardak, Sabtu (4/7/2020).
Emil menambahkan bahwa pemerintah akan menyalurkan rapid test kit ke sejumlah perguruan tinggi, termasuk Institut Teknologi Surabaya dan Universitas Airlangga.
Senada dengan Emil, Ketua Pusat Informasi & Humas Suko Widodo Universitas Airlangga mengatakan bahwa ada beberapa Kabupaten yang telah menyediakan tes cepat gratis untuk peserta UTBK. Yang belum menyediakan, bisa dibantu difasilitasi di Unair.
Baca Juga
“Peserta UTBK yang tidak mampu dan tidak ada bantuan dari Kabupatennya, atau dari luar Jawa Timur bisa ikut tes cepat gratis, ikut datang sesuai jadwal dan datang lebih awal bisa dari jam 6 paling lambat jam 8 untuk bisa ikut tes rapid test. Selain menunjukkan kartu peserta, bisa tunjukkan KTP, yang tidak memiliki KTP bisa menggunakan Kartu Keluarga (KK) atau kartu pelajar,” katanya.
Suko menambahkan apabila hasil tesnya adalah reaktif tidak usah khawatir karena ada tes tahap kedua yakni pada 20 Juli - 29 Juli itu disediakan bagi mereka yang reaktif dan harus isolasi.
Berdasarkan catatan Pemkot Surabaya, data pemegang KIPK yang akan diperoleh UTBK SBMPTN 2020 di 3 lokasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Surabaya mencapai 7.924 orang.
Rinciannya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebanyak 2.744 peserta, Universitas Pembangunan Veteran (UPN) Jatim sebanyak 786 peserta, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebanyak 4.394 peserta.
Dari total jumlah peserta 7.924 orang itu, sebanyak 4.754 merupakan pemegang saham KIPK warga Surabaya. Sementara itu, merupakan warga dari luar Surabaya.