Bisnis.com, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) di kluster industri seperti yang terjadi di Pabrik Rungkut 2 Sampoerna, Surabaya, berulang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan sedang menyisir perusahaan padat karya yang sudah mendapatkan izin beroperasi Kementerian Perindustrian. Tim memastikan apakah perusahaan melakukan physical distancing, pakai masker.
"Kami juga mengkaji bagaimana bila diwajibkan menggunakan face shield, akses fasilitas cuci tangan mudah diakses," jelasnya dalam konferensi video dengan 100 pimpinan media, Selasa (5/5/2020) malam.
Khofifah mengatakan penyisiran industri padat karya tersebut sembari mencari format terbaik pencegahan penyebaran Covid-19 di dunia industri.
Kasus corona di Jawa Timur kluster industri terjadi di Pabrik Rungkut 2 Sampoerna Surabaya dan pabrik rokok Simustika di Tulungagung.
Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, Minggu (3/5/2020) mengumumkan 63 karyawan PT Sampoerna pabrik Rungkut 2 terkonfirmasi positif Covid-19 usai dilakukan tes swab PCR tahap dua.
Baca Juga
“Pada tes swab tahap satu 34 karyawan, sedangkan tahap dua tercatat 29 karyawan positif Covid-19,” ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Minggu.
Manajemen PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 Surabaya, sejak 27 April 2020.
Sampoerna juga menegaskan telah melakukan berbagai upaya sesuai dengan anjuran Pemerintah RI dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai bentuk komitmen perusahaan mencegah penyebaran Covid-19 di seluruh area kantor dan fasilitas produksi.
Adapun per Selasa (5/5/2020), pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim bertambah 38 orang, sehingga secara keseluruhan mencapai 1.162 orang.
Tambahan pasien positif Covid-19, rinciannya yakni 11 orang dari Kota Surabaya, 10 orang dari Sidoarjo, tujuh orang dari Tulungagung, empat orang dari Kabupaten Madiun dan dua orang dari Kabupaten Pasuruan.
Sementara itu, warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim mencapai 3.547 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya 3.409 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 20.401 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya sejumlah 20.116 orang.
