Bisnis.com, SURABAYA — Pimpinan DPRD Surabaya menilai konsep moda transportasi massa berbasis rel di Kota Surabaya, Jatim, bisa terwujud jika ada kerja sama atau melibatkan semua unsur seperti halnya pemerintah, pemerintah Provinsi Jatim dan Pemerintah Kota Surabaya.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti, di Surabaya, Selasa (3/3/2020), mengatakan jika pengguna bus makin meningkat maka penambahan moda transportasi berbasis rel saat terealisasi akan teroptimalkan.
"Menuju kota bertaraf internasional, Surabaya sangat mungkin punya moda transportasi berbasis rel, tentu ini akan terwujud melalui kerja sama semua pihak," kata Politikus PKS ini.
Menurut dia, Perpres 80 Tahun 2019 yang mencantumkan Surabaya menjadi salah satu kota guna percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur dengan rencana pembangunan infrastruktur transportasi bisa menjadi harapan yang bisa mensolusi skema pembiayaan yang perlu disambut Pemkot Surabaya dengan sigap.
Selain itu, lanjut dia, tahun 2020 ini, Kementerian Perhubungan juga menawarkan ke beberapa kota termasuk Surabaya program Buy The Service (BTS) yang bisa mengurangi headway moda transportasi bus. Surabaya bisa jemput bola program BTS untuk bisa realisasi di 2021.
Pada era kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sudah mengkonsep sistem transportasi massal trem untuk koridor utara selatan dan LRT untuk koridor timur barat. Namun hingga satu tahun sisa akhir masa pengabdiannya, gagal realisasi karena faktor pembiayaan yang tidak cukup dibebankan hanya dengan APBD.
Baca Juga
Sebenarnya sejak awal Wali Kota Risma memimpin pada tahun 2011, Reni masih ingat di ruang rapat Pemkot Surabaya, wali kota memaparkan konsep trem dan LRT yang akan diwujudkan di Surabaya kepada DPRD Surabaya.
Salah satu kendala utama hingga kini belum terwujud memang persoalan pembiayaan, sementara secara regulasi sudah ter-support di Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dimana moda transportasi berbasis rel sudah diatur.
Upaya Penambahan ruas jalan juga sudah ditingkatkan secara signifikan, di antaranya mulai membangun frontage Jalan A Yani sisi timur dan sisi Barat, Jalan MERR mulai Kenjeran sudah tembus hingga pintu tol ke arah Bandara Juanda dan arah luar kota serta infrastruktur park and ride juga mulai diperbanyak.
"Beberapa hal yang belum tuntas, perlu dikaji mendalam dan disolusi bersama. Semoga apa yang sudah dipikirkan dan diupayakan oleh wali kota saat ini bisa terealisasi oleh wali kota selanjutnya, lebih baik lagi," katanya.