Bisnis.com, SULAWESI TENGAH -- Pada tanggal 18 Desember 2019 ini PT Anugrah Tambang Sejahtera (PT ATS) akan melakukan peresmian smelter di Laroenai, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowalli, Sulawesi Tengah yang dinamakan “The Anugrah Smelter”.
PT ATS adalah sebuah perusahaan yang sudah IPO di Singapura, karena diakuisisi oleh Silkroad Nickel Ltd. PT ATS melalui anak perusahaannya, PT Teknik Alum Service yang terletak di Sulawesi Tengah, Indonesia, diberikan izin operasi dan produksi pertambangan di area konsesi izin IUP seluas 1,301 hektar.
Sesuai dengan upaya pemerintah untuk perusahaan pertambangan melakukan hilirisasi, PT ATS secara grup telah berinvestasi dalam pembangunan pabrik tersebut.
Smelter PT ATS merupakan salah satu smelter di Indonesia yang pemiliknya mayoritas adalah warga negara Indonesia asli. Memiliki sebanyak 4 buah tungku yang nantinya akan ditambah menjadi total 12 buah tungku, smelter PT ATS menggunakan teknologi blast furnace atau tanur tiup/tanur tegak, yaitu teknologi dimana nikel ore atau Nickel Pig Iron direduksi secara kimia dan dikonversi secara fisik menjadi nikel yang siap dipakai.
Kapasitas input Ni ore dengan tingkat 1.65% adalah sebanyak total 1,440,000 ton per tahun untuk 12 tungku. Asumsi dasar output untuk tiap tungku adalah akan menghasilkan
NPI sebanyak 8-10% yaitu 12,000 ton per tahun, yang artinya jika 12 tungku sudah beroperasi, maka nikel yang dihasilkan adalah 144,000 ton per tahun.
Memiliki area luas industry yang sudah dimiliki dan digunakan, ditambah dengan rencana pengembangan menjadi luas total 80ha, pembangkit listrik milik PT ATS sudah ada sebanyak 3 unit sebesar masing-masing 7.5MW untuk membantu berlangsungnya proses blast furnace.