Bisnis.com, SURABAYA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya melakukan pengecekan jalur dan memastikan kesiapan menjelang momen Natal dan Tahun Baru mengingat ada 17 titik rawan yang memerlukan perhatian khusus.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan 17 titik rawan yang perlu mendapatkan perhatian ekstra yaitu 5 titik rawan banjir, 7 titik rawan longsor, dan 5 titik rawan amblesan.
"Dari 17 titik tersebut yang mendapatkan perhatian khusus adalah titik di wilayah Stasiun Porong," katanya dalam rilis, Rabu (11/12/2019).
Dia menambahkan, secara total di wilayah Jawa dan Sumatera yang perlu mendapat perhatian ekstra yakni terdapat 351 titik rawan, di antaranya 99 titik rawan banjir, 157 titik rawan longsor, 85 titik amblesan, dan 10 titik pencurian.
Edi mengatakan pihaknya akan menyiagakan 477 petugas pemeriksa jalur ekstra, 908 petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, 355 petugas posko daerah rawan ekstra, serta 11.191 personel keamanan yang bekerja sama dengan TNI-Polri.
"Kami juga menyediakan alat dan material yang ditempatkan tersebar di 192 titik. Hal tersebut bertujuan jika dalam keadaan darurat, perbaikan dapat segera dilakukan," katanya.
Khusus untuk wilayah Daop 8 Surabaya, lanjutnya, akan disiagakan 32 petugas pemeriksa jalur ekstra, 89 petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, 7 petugas posko daerah rawan ekstra, serta 136 personel keamanan tambahan dari TNI/Polri, dan menempatkan alat dan material di 4 titik lokasi di Stasiun Babat, Mojokerto, Bangil dan Wlingi.
Adapun KAI menetapkan masa Angkutan Nataru 2019/2020 selama 18 hari mulai 19 Desember 2019 sampai 5 Januari 2020.
Pada periode itu, KAI memprediksi akan ada kenaikan volume penumpang kereta api menjadi 5,9 juta penumpang atau naik 4% dibanding 2018 yaitu sebanyak 5,6 juta penumpang.
Sementara untuk wilayah Daop 8 Surabaya, diprediksi jumlah penumpang yang naik di wilayahnya pada masa Nataru ini mencapai 778.198 orang atau naik 4% dibandingkan 2018 yaitu sebanyak 749.770 orang.