Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tantangan Kabinet Indonesia Maju Menurut Rektor UMM

Perlu ada sinergi dan kerja sama yang kuat antarmenteri untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) unggul menyongsong Indonesia Emas 2045.
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Fauzan.
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Fauzan.

Bisnis.com, MALANG — Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Fauzan berpendapat perlu ada sinergi dan kerja sama yang kuat antarmenteri untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) unggul menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Arah pekerjaaan dan kebijakan di setiap kementerian mestinya diarahkan pada pembentukan SDM yang unggul, sesuai dengan salah satu misi dan visi Presiden Jokowi,” ujarnya di Malang, mengomentari terbentuknya Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019).

Dengan adanya sinergi dan kolaboratif antarkementerian, kata dia, maka pembentukan SDM yang unggul menjadi lebih terarah, fokus, dan lebih cepat. Masing-masing tidak berdiri sendiri-sendiri terkait dengan upaya membentuk SDM yang unggul.

Oleh karena itulah, peran Menko menjadi penting untuk mensinergikan kebijakan dan program kementerian terkait dengan pembentukan SDM. Dengan begitu, maka program-program dan kebijakan-kebijakan terkait dengan pembentukan SDM yang unggul menjadi padu.

Bila dicermati, lanjut dia, sebenarnya Presiden Jokowi selama 5 tahun memerintah dan 5 tahun lagi ke depan ingin membangun fondasi untuk Indonesia yang maju, Indonesia dengan tingkat pendapatan yang tinggi, tidak terperangkap pada pendapatan menengah, income trap.

Fondasi tersebut, yakni dari sisi penyiapan infrastruktur dan SDM. Penyiapan infrastruktur sudah relatif tergarap pada lima tahun kepemimpinan Jokowi, pada lima tahun ke depan selain pembangunan infrastruktur maka suatu keniscayaan disiapkan SDM yang unggul, pembangunan SDM.

Mengenai upaya menarik investasi besar-besaran, kata dia, maka sisi yang harus diperhatikan pemerintah terkait dengan perizinan. Bagaimana pun perizinan masih menjadi momok investor yang akan berinvestasi di Indonesia.

Keluhan investor terkait dengan adanya pungutan sehingga menjadikan ekonomi biaya tinggi, juga penyelesaian perizinan yang tidak jelas sehingga menjadi beban bagi calon investor.

Oleh karena itulah, dia sepenuhnya mendukung rencana Presiden Jokowi terkait menerbitkan UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU Pemberdayaan UMKM, sebagai omnibus law.

Lewat UU Cipta Lapangan Kerja, bisa dimasukkan revisi atas pasal-pasal dan ayat-ayat di UU lain yang menghambat investasi sehingga deregulasi dan debirokratisasi bisa menyeluruh.

Jika infrastruktur memadai, SDM yang unggul, dan UU yang ramah terhadap investasi karena sudah ada kebijakan deregulasi dan debirokratisasi, maka dia optimistis, investasi akan berdatangangan ke Indonesia.

Indonesia akan menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor asing. Dampak positifnya, bisa menyerap tenaga kerja, dan mengurangi defisit neraca perdagangan jika produksinya berorientasi ekspor, dan dampak positif lainnya.

Terkait profil menteri di Kabinet Indonesia Maju, menurut Fauzan, mestinya tidak perlu dipertanyakan, sebab yang paling penting melihat kinerja mereka. Dalam memilih pembantunya, Presiden tentu sudah mengetahui kompetensi dari menteri yang diangkatnya. (k24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper