Bisnis.com, PASURUAN - PT Tirta Fresindo Jaya atau Mayora Group memperluas potensi pasar ekspor produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ke Singapura untuk pertama kali agar kinerja penjualan perseroan mampu tumbuh 31% tahun ini.
Presiden Direktur Mayora Group, Andre Sukendra Atmadja mengatakan sebelumnya, produk AMDK Mayora bermerek Le Mineral ini sudah masuk pasar ekspor ke 4 negara yakni Filipina, Brunei Darusalam, Papua New Guinea, dan Timor Leste dengan total nilai ekspor Rp100 miliar.
"Ekspor produk AMDK Le Minerale kami masih sangat kecil sekitar 1% - 2% dari total produksi, karena memang kami mulai ekspansi ke luar negeri baru 1 tahun," katanya seusai pelepasan kontainer perdana ekspor Le Minerale ke Singapura, Rabu (16/10/2019).
Dia menjelaskan masuk pasar Singapura merupakan kebangaan bagi perseroan lantaran ketatnya persyaratan untuk masuk. Selain itu, masuk pasar Singapura akan berpotensi untuk masuk ke negara-negara lain.
"Di Singapura itu aturannya sangat ketat, jadi kalau masuk ke sana, kita akan gampang masuk negara-negara lain," katanya.
Andre menjelaskan, ekspor produk AMDK ke Singapura pada tahap pertama ini akan dikirim sebanyak 2 kontainer yang masing-masing kontainer berisi 800 karton dengan ukuran produk AMDK 600 ml dan 1,5 liter senilai Rp100 juta.
Baca Juga
"Upaya ekspor ini bukan sekedar mencari uang tapi juga membuktikan bahwa merek Indonesia juga mampu bersaing dengan merek dunia dan mengangkat harkat martabat negara di mata dunia," katanya.
Dia melanjutkan, Mayora grup sendiri telah banyak mengekspor berbagai produk makanan dan minuman siap konsumsi ke 100 negara, atau sudah mencapai 50% dari total penjualan perusahaan.
International Group Country Mayora, Hartono Gunawan menambahkan perseroan optimitis bisa mencapai pertumbuhan penjualan yang baik dengan adanya potensi pasar yang besar baik domestik dan ekspor.
"Pada 2018, penjualan kita naik 23%, dan tahun ini kami ingin bisa tumbuh 31%," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan produk AMDK saat ini terus berkembang sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarajat dalam mengkonsumsi air mineral yang sehat. Untuk itu, BPOM sendiri mendorong perusahaan AMDK agar mendaftarkan produknya untuk diuji.
"AMDK jadi perhatian khusus BPOM karena merupakan produk yang masuk kategori berisiko tinggi dan jangan sampai mengandung bahan berbahaya, sehingga perusahaan AMDK harus bisa memenuhi keamanan dan kualitas produknya," jelasnya.
Hingg saat ini, tambahnya, sudah ada 5.600 izin edar yang dikeluarkan oleh BPOM dalam 5 tahun terakhir untuk produk AMDK.