Bisnis.com, MALANG—Kota Malang terpilih pada posisi dua besar terbaik kota kreatif sehinggas ditunjuk sebagai role modal kota kreatif di Indonesia.
Wali Kota Malang Sutriaji mengatakan prestasi ini merupakan kolaborasi pentahelix yang melibatkan komunitas/masyarakat, pemerintah, akademisi, pengusaha dan media.
“Bersama stakeholder tersebut mewujudkan Kota Malang menjadi Kota Kreatif berbasis Aplikasi dan Pengembangan Gim melalui program KaTa (Kabupaten Kota) Kreatif yang diselenggarakan oleh Bekraf,” katanya dalam keterangan resminya, Senin (24/6/2019).
Pernyataan tersebut disampaikan WaliKota Malang dalam Strategic Planning dan Road Map Malang Kota Kreatif di Alila Hotel Jakarta Pusat, Senin (24/6/2019)/
Sejak 2016, Bekraf telah melaksanakan program Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I). Program ini bertujuan untuk memberikan tools bagi KaTa untuk memetakan ekosistem, potensi, best practice dan permasalahan pengembangan sistem ekonomi kreatif KaTa.
Setelah melalui proses yang panjang, mengerucut menjadi 4 KaTa Kreatif, 2 kabupaten dan 2 kota, yakni Kota Malang, Kota Palembang, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kutai Kertanegara.
Industri subsektor bidang gim dan aplikasi Kota Malang melahirkan produk gim seperti start up panic, paw paw, kimo run, galactic rush.
“Saya sampaikan, ada salah satu perusahaan produk dari gim yang sudah dibeli oleh pengusaha di Amerika yang lakunya cukup lumayan, tahap pertama sudah sudah dibanderol dengan harga US$100.000 atau hampir Rp1, 4 miliar, tapi itu tidak dijual saja, royaltinya tetap dapat. Alhamdulillah” ujarnya.
Selanjutnya, Kapanlagi Network yang merupakan media entertainment yang dibangun di Kota Malang dan menjadi yang terbesar di Indonesia ini, sampai saat masih ada di malang untuk development process-nya.
Pertumbuhan industri dalam subsektor bidang gim dan aplikasi ini berdampak positif pada perekonomian masyarakat dan serapan tenaga kerja. Data Pemerintah Kota Malang menyebut hingga saat ini, subsektor gim dan aplikasi mampu menyerap lebih dari 2.200 tenaga kerja, 624 personal linear dan aktif dalam bidang tersebut.
“Smartcity, bukan hanya smartcity dalam satu kelompok saja, tapismartcity sudah menjadi kebiasaan dan harus bisa memberikan arti positif bagi masyarakat Kota Malang,” ucapnya.