Bisnis.com, PONOROGO — Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mewajibkan setiap desa untuk menggelar tari reog pada tanggal 11 setiap bulannya.
Kebijakan setiap desa untuk menggelar tari reog ini untuk meningkatkan gairah pelestarian seni reog di Ponorogo yang menjadi tempat kelahiran seni tradisional ini.
Ipong menuturkan kebijakan ini akan mulai diterapkan pada bulan Juli 2019. Kegiatan berkesenian reog ini akan serentak digelar pada tanggal 11 setiap bulannya.
"Ini untuk mengetahui kinerja kesenian dari masing-masing desa yang pernah mendapat bantuan dana untuk kesenian reognya," kata bupati dalam siaran pers yang dikutip JIBI, Rabu (19/6/2019).
Menurut bupati gelaran tari reog secara serentak ini menjadi bukti bahwa dana kesenian yang diminta warga telah membuahkan hasil nyata.
“Kalau secara SPJ (surat pertanggungjawaban atas bantuan yang diterima), secara administrasi sudah ada reyognya, atau gamelannya atau lainnya sesuai permohonan yang diajukan. Ini bukan soal keuangan, tapi soal pelestariannya,” jelas dia.
Ipong menilai selama ini pengembangan seni reog masih stagnan. Bahkan bisa dikatakan tidak ada perkembangan sama sekali. Seniman yang memainkan reog dinilai tidak bertambah. Pembarong juga diperkirakan tidak sampai 40 orang.
"Yang main reog ya itu-itu saja. Katanya Ponorogo ini tempat asalnya reog. Tapi grup yang tampil dalam berbagai kegiatan tidak lebih dari 100 grub reog," ujar bupati.
Ipong menegaskan bantuan untuk permohonan reog atau melengkapi alatnya sudah dipenuhi. Namun dalam pemanfaatan tidak terpantau.
Kegiatan reog serentak ini akan dipantau oleh pemerintah. Bila dari 307 desa dan kelurahan masih ada yang tidak bermain reog maka bisa ditemukan akar masalahnya. Jika permasalahannya kesulitan tidak ada pemain, maka akan ada pelatihan untuk mendidik para pemain di desa tersebut. Sehingga nantinya akan muncul langkah-langkah untuk memunculkan jathil, pembarong, penyompret, dan lainnya.
Keaktifan desa yang menggelar reog rutin akan mendapat penilaian dan menunjukkan kinerja yang baik. Saat ada desa yang tidak bisa menunjukkan kegiatan reog ini maka akan ada program yang dikurangi.
“Inilah yang akan membedakan penilaian kinerja satu desa dengan desa yang lainnya. Akan masuk penilaian terhadap desa," kata dia.
Bupati menyampaikan bantuan dana kesenian yang diberikan pemkan mencapai Rp1 miliar untuk satu tahun. Bantuan keuangan ini diberikan kepada sekitar 50 desa. Bantuan tersebut sudah diberikan berjalan lima tahun terakhir.