Bisnis.com, MALANG — Kesenian Topeng Malangan (membuat dan menari Topeng) terus diperkuat karakternya dengan menggali dari berbagai daerah dengan kultur Panji, yakni Yogyakarta dan Cirebon.
Penggagas Kampung Budaya Polowijen Kota Malang Ki DemangPolowijen mengatakan
Jogjakarta dikenal sebagai daerah penjaga seni tradisi dan pewaris budaya yang tak pernah lekang ditelan gerusan zaman. Salah satunya tentang kesenian Topeng Panji yang samoai saat ini masih lestari
“Kesenian tari Topeng Cirebon kuat karena asli daerah tersebut,” katanya di Malang, Senin (10/6/2019).
Untuk belajar seni Topeng Yogyakarta, dia mengunjungi Empu Topeng Jogjakarta, Ki Supana yang mendapatkan gelar Mas Penewu Ponowiguno daridari Sri Sultan HB X, di Dusun Diro RT 57, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Ki Supa MP Ponowiguno, asal usul Topeng sebenarnya bermula di zaman Sunan Kali Jogo di 1508, di era Kasultanan Demak.
Topeng saat itu dibuat oleh Widiguno dan Widiyono seorang yang ahli membuat topeng dan menari topeng dan topeng. Kala itu, topeng tidak lagi digunakan untuk ritual saja melainkan sudah masuk ke ranah pertunjukan.
Saat itu masih ada 9 figur, Panji Ksatria, Candrakirana, Gunungsari, Andogo, Ratuan, Kelono, Danowo Raksasa, Benco, dan Turas Pentol. Yangmengembangkan kesenian topeng adalah Ki Supo Anom yang melakukan penelusuran timur dari arah Pajang menuju Kediri sehingga berkembang menjadi 30 figur.
"Ki Supo Mas Panewu Punowiguno memang merupakan sebagai Empu Topeng Jogja telah melahirkan kàrya ribuan topeng," katanya. Ki Supo Ano,m berhasil mengembangkan figur menjadi k 85 figur yang menjadi ciri khas Topeng Dalang Gaya Jogjakarta.
Ki Supo MP Punowiguno, kata dia, berharap ingin mengebalikan Panji Pulang Jiwo yang sudah mengembara kemana mana bahkan ke negeri Thailand untuk pulang ke kampungnya sendiri, yakni Jengala.
Selain itu Ki Supa MP Punowiguno juga berharap ada generasi yang mampu melanjutkan kegiatan seni sungging topeng dan Kesenian Topeng Dalang Jogjakarta. Begitu juga dengan pemerintah perlu hadir.
“Meskipun sudah ada bibit dari anaknya yang bernama Panji yang sudah mulai mahir membuat topeng masih butuh banyak pemuda yang peduli dengan kesenian Topeng Dalang Jogjakarta,” ucapnya.
Sedangkan Tari topeng Cirebon merupakan kesenian asli daerah Cirebon, termasuk Subang, Indramayu, Jatibarang, Majalengka, Losari, dan Brebes. Disebut tari topeng karena penarinya menggunakan topeng di saat menari.
Pada pementasan tari Topeng Cirebon, penarinya disebut sebagai dalang, dikarenakan mereka memainkan karakter topeng-topeng tersebut.
Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan. Terkadang tari topeng dimainkan oleh satu penari tarian solo, atau bisa juga dimainkan oleh beberapa orang.
Kesenian topeng Cirebon merupakan penjabaran dari cerita Panji dimana dalam satu kelompok kesenian topeng terdiri dari dalang yang menarasikan kisahnya dan enam orang pemuda yang mementaskannya diiringi oleh empat orang musisi gamelan
“Tidak sembarangan orang dapat membuat Topeng Babakan Lima Wanda Khas Cirebon. Topeng ini dibuat menggunakan cara manual dan membutuhkan keuletan untuk membuatnya,” katantya.
Topeng Babakan Lima Wanda khas Cirebon terdiri dari Topeng Panji, Topeng Samba, Topeng Rumyang, Topeng Tumenggung, dan Topeng Kelana.Topeng tersebut dibuat dari kayu jaran. Teksturnya lembut dan ringan.
“Kesenian Topeng Yogyakarta dan Cirebon kami harap dapat semakin memperkuat Topeng Malangan dengan ciri khas a.l pahatan karakter wajah seseorang pada kayu yang nampak lebih nyata. Selain itu, ragam warnanya juga lebih beragam dibanding topeng dari daerah lainnya,” ucapnya.