Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Rumah MBR Disarankan Sasar Komunitas Berpotensi

Tahun ini anggaran untuk subsidi selisih bunga menurun, dari sebelumnya untuk 230.000 unit rumah, kini hanya 100.000 unit.
 Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamidsaat memberikan sambutan dalam Rakornas Himpunan Pengembang Pemukiman Perumahan Rakyat (Himperra) dan Pelantikan Pengurus Himperra Jatim di Surabaya, Kamis (2/5/2019)./Bisnis-Peni Widarti
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamidsaat memberikan sambutan dalam Rakornas Himpunan Pengembang Pemukiman Perumahan Rakyat (Himperra) dan Pelantikan Pengurus Himperra Jatim di Surabaya, Kamis (2/5/2019)./Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong daerah supaya menginisiasi komunitas berpotensi dalam program pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar target program 1.250.000 unit rumah tercapai tahun ini.

Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengatakan sebelumnya Presiden Joko Widodo sudah meresmikan pembangunan rumah bagi komunitas pemangkas rambut di Garut yang juga merupakan bagian dari upaya mendorong pekerja sektor informal untuk memiliki rumah.

“Nah sekarang kita akan masuk dalam program ini secara masif, dan dalam waktu dekat kita mau coba launching pembangunan rumah untuk komunitas pelinting rokok di Kudus,” katanya seusai membuka Rakornas Himpunan Pengembang Pemukiman Perumahan Rakyat (Himperra) dan Pelantikan Pengurus Himperra Jatim, Kamis (2/5/2019).

Dia mengatakan untuk mendukung realisasi pembangunan rumah bagi komunitas ini, pemerintah menyiapkan subsidi baik Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB) maupun kemudahan dan stimulan lainnya.

“Di samping itu perlu dukungan juga dari pemerintah daerah dalam hal perizinan dan pengembang rumah MBR. Di Jatim sendiri belum muncul komunitas apa yang mau dibangunkan rumah, tapi inisiasinya boleh dari pemda atau komunitas itu sendiri yang penting punya organisasi/koperasi agar ada jaminan dalam mengangsur kredit rumah,” jelasnya.

Khalawi mengakui tahun ini anggaran untuk subsidi selisih bunga menurun, dari sebelumnya untuk 230.000 unit rumah, kini hanya 100.000 unit. Pemerintah, katanya, masih akan mengevaluasi lagi penurunan subsidi bunga tersebut dan akan menggunakan inovasi-inovasi lain dalam menggerakkan program 1,25 juta unit rumah MBR.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Himperra Jatim Supratno mengatakan dorongan pemerintah dalam membuat program rumah bagi komunitas ini diyakini akan menjadi ceruk pasar baru bagi para pengembang rumah MBR di daerah.

“Program ini sangat bagus sekali, dan ini menjadi ceruk pasar baru bagi teman-teman pengembang. Kalau Himperra sendiri mengusulkan komunitas yang paling mungkin untuk digarap di perkotaan adalah komunitas UMKM di sektor informal,” ujarnya.

Adapun Himperra tahun ini memproyeksikan membangun rumah MBR secara nasional sebanyak 290.000 unit atau meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 255.000 unit. Khusus di wilayah Jawa Timur tahun ini ditargetkan bisa membangun sebanyak 12.000 unit atau meningkat dari realisasi 2018 yang hanya 9.000 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper