Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mendorong pengembangan konsep desa wisata dengan menggunakan dana desa.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pengembangan desa wisata berbasis kearifan lokal ini diharapkan tidak hanya mendongkrak sektor pariwisata tapi juga mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat perdesaan.
“Sangat banyak keunggulan yang dimiliki Jawa Timur seperti kearifan dan keindahan lokal yang belum tereksplor. Untuk itu akan ada ruang dimana desa wisata ini bisa kita kembangkan,” kata Khofifah dalam rilis, Kamis (2/5/2019).
Khofifah menilai, pengembangan desa wisata bagi Jatim menjadi sangat penting karena Jatim memiliki disparitas perekonomian antara kota dan desa. Untuk di wilayah perkotaan, angka kemiskinan di Jatim hanya 6,9% sedangkan di pedesaan masih tinggi sekitar 15,2%.
“Kalau desa wisata dikembangkan, maka akan ada efek berganda yang besar, dan devisa di sektor riil juga akan tumbuh,” imbuhnya.
Khofifah mencontohkan, salah satu desa wisata di Jatim yang sudah berkembang adalah Desa Pujon Kidul Kabupaten Malang. Di Pujo tersebut, kini sudah didukung oleh infrastruktur yang terus dibenahi bahkan industri kreatif di sekitarnya turut tumbuh.
“Dalam setahun mereka sudah bisa memberikan kontribusi pendapatan ke Kabupaten Malang sebesar Rp2,5 miliar, lalu tenaga kerja yang bisa direkrut sampai 600 orang dengan pendapatan Rp1,5 juta - Rp4 juta/bulan,” ujarnya.
Adapun dalam gelaran The 20th Majapahit International Travel Fair (MITF) di Exhibition Hall Grand City Surabaya pada 2 Mei 2019, Khofifah berharap akan ada pertumbuhan wisatawan asing terutama yang akan masuk ke Jawa Timur.