Bisnis.com, MALANG — Produsen printer HP mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia melalui berbagai pelatihan.
Country Print Marketing Manager HP Indonesia Fajar Hariyanto mengatakan pelatihan-pelatihan tersebut diharapkan dapat membuka pengetahuan UMKM terkait akses distribusi, akses kepada keuangan, jejaring, dan mendapatkan inspirasi dari kisah sukses UMKM untuk pengembangan usaha.
“Tahun ini, kami bekerja sama dengan perusahaan media menyelenggarakan 10 kegiatan,” ujarnya, di sela-sela Bincang Bisnis di Malang, Sabtu (27/4/2019).
Kegiatan pelatihan yang dikemas dalam bentuk Bincang Bisnis itu juga telah dilakukan di Surabaya dan Semarang. Selain itu, HP juga mendukung UMKM lewat produk printer yang cocok bagi pengembangan usaha mereka.
Meski sudah memasuki era digital, bagaimanapun printer diperlukan untuk mencetak berbagai keperluan usaha UMKM. Namun, UMKM sering mengeluhkan harga printer yang dan tinta mahal.
Oleh karena itu, HP memperkenalkan produk dengan model ink tank, yakni tinta di luar. Selain memudahkan UMKM dalam operasional, harga tinta diklaim kompetitif.
Produk yang ditawarkan pun terdiri atas beragam seri, yang dapat dipilih sesuai kebutuhan masing-masing UMKM, yakni mulai dari produk all in one sampai dengan single function.
Sekretaris Badan Koordinasi Wilayah III di Malang Setyo Hudoyo mengungkapkan UMKM di Jawa Timur (Jatim) sudah mencapai 6,8 juta pelaku usaha. Dari jumlah itu, 6,5 juta di antaranya merupakan pengusaha mikro dan sisanya pengusaha kecil serta pengusaha menengah.
“Permasalahan yang dialami UMKM untuk dapat naik, terutama akses pasar dan penggunaan teknologi,” tuturnya.
Padahal, kontribusi UMKM terhadap PDRB Jatim cukup besar. Oleh karena itu, perlu sinergi yang baik untuk mendorong perkembangan UMKM.
Dari sisi sumbangan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim, cukup besar. Karena itulah, perlu ada sinergitas untuk mendorong UMKM agar semakin besar.
Kinerja UMKM yang baik juga diharapkan dapat memangkas angka kemiskinan di provinsi itu, yang sekarang sebesar 10,85 persen.