Bisnis.com, SURABAYA — Video yang menunjukkan perairan Selat Madura tepatnya di bawah Jembatan Suramadu memiliki garis gradasi warna kontras seolah-olah terbelah sempat viral.
Video yang beredar di bawah ini, seperti diunggah akun youtube menunjukkan fenomena alam tersebut. Terdengar laki-laki dalam video berujar dalam bahasa Madura yang dalam bahasa Indonesia sebagai berikut,"Kok bisa begitu ya air-nya. Ini di Suramadu."
Humas Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) Faisal Yasir Arifin menjelaskan gradasi berbeda air laut tersebut halocline. "Ini adalah fenomena biasa. Sangat ilmiah. Gak ada kleniknya, gak perlu cocoklogi," jelasnya, Rabu (20/3/2019).
Dia menjelaskan fenomena yang sering terjadi di Selat Madura juga biasa terjadi di Selat Gibraltar. Kondisi tersebut disebabkan ada perbedaan massa air Laut Jawa dan Selat Madura.
"Terjadi perbedaan salinitasnya (kadar garam), suhu airnya, tegangan airnya, arus airnya sehingga, keduanya ogah menyatu," jelasnya.
Adapun Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Perak Surabaya Ady Hermanto seperti dilansir Detik.com, menjelaskan fenomena Halocline di Selat Suramadu disebabkan ada aliran muara sungai di daerah sekitar itu.
"Memang gradasi warna itu terjadi karena perbedaan densitas (massa jenis air) air laut," jelasnya.
Fenomena ini juga dipengaruhi kadar garam (salinitas) yang berbeda. Massa air laut dengan salinitas tinggi tidak bisa menyatu dengan yang tidak tinggi. Lokasi kejadian terjadi pertemuan air laut dan air tawar yang berasal dari Kalimas.
"Pelabuhan Ujung Muara Kalimas kan ada di situ. Air yang keluar di situ kemudian bertemu dengan air laut yang di Selat Madura. Jadi, massa jenis air laut tidak bisa bersatu. Itulah kenapa di situ sering terjadi (Halocline)," tambahnya.